Pria asal Jember, Jawa Timur ini akhirnya memutuskan ke Yogyakarta untuk melanjutkan proses seleksi dosen di UGM.
Ia bersama istri yang sedang mengandung, kemudian berangkat ke Yogyakarta.
"Saya ingat betul waktu itu tabungan kami hanya tersisa Rp 2,5 juta. Sementara saya belum tahu berapa lama proses seleksi akan berlangsung. Itupun seandainya saya diterima," tuturnya.
Sesampainya di Yogyakarta, Riyan lantas mencari tempat tinggal. Ia pun mencari kos yang harganya terjangkau.
"Kos pasutri terbilang mahal, baik perbulan atau pertahunnya. Modal kami tidak mencukupi. Namun, akhirnya ketemu yang murah walaupun sangat sederhana di Soropadan, belakang Hartono Mall," ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Ida yang Harus Relakan Sawah Produktifnya Untuk Pembangunan Tol Jogja-Solo
Tak berhenti disitu, Riyan harus memiliki penghasilan untuk bisa bertahan hidup di Yogyakarta sampai proses seleksi selesai.
Riyan bersama istri bahkan harus berhemat untuk bisa hidup sebelum mendapatkan pekerjaan.
"Sebelum menemukan pekerjaan sementara kami waktu itu harus benar-benar berhemat. Lauk yang kami santap hanya seputar telur, tempe dan gorengan saja, pernah suatu ketika istri benar-benar mengidam lauk ikan lele, akhirnya saya belikan satu untuk berdua," ungkapnya.
Riyan mendengar informasi ada lowongan untuk menjadi driver ojek online.