Teori dari Valentino Rossi Soal Ketatnya Klasemen MotoGP 2020

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 6 Oktober 2020 | 14:20 WIB

Valentino Rossi berikan teori untuk menjelaskan kondisi klasemen MotoGP 2020 yang sangat rapat gap antar pembalapnya. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Valentino Rossi sebagai pembalap paling senior di MotoGP 2020 berikan teori untuk jelaskan kondisi klasemen yang sangat rapat.

Seperti yang kita ketahui, saat ini klasemen MotoGP 2020 memang terlihat ada gap yang tipis antar pembalap, khsusunya di posisi 10 besar.

Maka tak heran jika musim 2020 yang tersisa 6 seri ini belum nampak pembalap yang lebih dominan untuk menjadi juara dunia.

Hal tersebut tampak pada klasemen sementara MotoGP 2020 usai GP Catalunya pada 27 September lalu.

Baca Juga: Konsistensi Jadi Kunci, Tanpa Menang Pun Joan Mir Bisa Juara Dunia MotoGP 2020

MotoGP.com
Klasemen MotoGP 2020 usai balapan MotoGP Catalunya 2020

Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) selaku pemuncak klasemen sementara hanya unggul delapan poin atas Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang menduduki urutan kedua. 

Bahkan, apabila dibandingkan dengan penghuni peringkat keempat, Andrea Dovizioso, raihan poin Quartararo juga tak berbeda jauh.

Selisih antara Quartararo dan Dovizioso hanya 24 angka walau Dovi hanya finis dua kali di podium musim ini.

Rangkaian MotoGP 2020 juga sudah melahirkan enam juara berbeda dari delapan seri yang sudah berlangsung.

Baca Juga: Jangan Lupa, Jadwal MotoGP Prancis 2020 Ada Perubahan, Simak Agendanya

Catatan itu cukup menunjukkan betapa sengitnya persaingan pada MotoGP 2020.

Rossi selaku pebalap paling berpengalaman di kelas premier MotoGP memberikan pendapatnya terkait kondisi ini.

Dia menilai ada beberapa faktor yang membuat jalannya kompetisi MotoGP musim ini semakin sengit, salah satunya adalah soal penyeragaman teknis.

Keputusan MotoGP menunjuk pemasok tunggal untuk ban dan perangkat elektronik (ECU) terbukti sukses memangkas gap di antara tim-tim yang berlomba.

"Anda harus memahami mengapa kami semua bisa mempunyai jarak yang rapat, ini bisa jadi karena faktor-faktor teknis," kata Rossi seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

Baca Juga: Kenapa Sih Dulu Valentino Rossi Rela Ninggalin Yamaha Demi Ducati?

"Kami semua mempunyai ECU dan ban yang sama. Dulu, mungkin, pebalap pabrikan atau lima teratas mendapat sparepart yang sedikit lebih baik," imbuh dia.

Selain faktor teknis, Rossi menilai bahwa profesionalisme yang ditunjukkan pebalap-pebalap modern juga mempunyai andil cukup besar.

"Mungkin juga ini dikarenakan profesionalisme yang lebih baik, persiapan yang lebih baik dari para pebalap," ujar Rossi.

"Menurut saya, aspek ini juga sangat berbeda dengan 15 tahun lalu," tutur pebalap tim Monster Energy Yamaha tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rossi Punya Teori yang Menjelaskan Ketatnya Persaingan MotoGP 2020".