Iwan mengatakan, bentrokan terjadi setelah Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo melakukan ziarah dan tabur bunga.
Massa pendemo itu berasal dari Aliansi Aktivis Mahasiswa Pemuda Indonesia.
Sesaat setelah Jenderal Gatot meninggalkan lokasi, pendemo kembali melakukan orasi.
"Bentrok terjadi pas Pak Gatot sudah pergi naik mobil. Posisinya itu ada massa pendemo lagi. Kemudian ada teriakan aksi massa penziarah. 'Elu ngapain ngehalang-ngehalangin kegiatan ziarah'," kata Iwan seraya menirukan teriakan aksi massa peziarah.
Namun, orasi dianggap menyinggung rombongan massa yang bersama Gatot seperti FKPPI, pengacara, Jawara Bela Umat, Bang Japar, dan organisasi lain.
Mereka pun menuduh peserta unjuk rasa itu sebagai massa bayaran yang datang ke sana hanya untuk memprovokasi.
"Kejar itu bocah-bocah demo bayaran," teriak massa.
Massa peziarah sempat mengejar mobil pengeras suara yang membawa pendemo. Massa yang mengejar ada yang membawa bendera Merah Putih.
Aparat TNI dan Polri berusaha mencegah massa peziarah yang mengejar mobil pengeras suara.
Massa peziarah terus merangsek