Terawan Kena Senggol Ignasius Jonan: Edukasi BBM Ramah Lingkungan Seharusnya Tugas Kemenkes

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 30 September 2020 | 13:00 WIB

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan keterangan kepada wartawan menjelang kedatangan WNI dari natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat teguran secara tak langsung dari Ignasius Jonan.

Jonan yang merupakan Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) itu menyebutkan bahwa kampanye dan edukasi penggunaan BBM ramah lingkungan kepada masyarakat seharusnya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Kementerian lain yang juga seharusnya bertanggung jawab pada kampanye BBM ramah lingkungan adalah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Sementara tupoksi dari Kementerian ESDM adalah merealisasikan BBM ramah lingkungan di lapangan.

"Yang harus kampanye adalah Menteri Kesehatan ( Terawan Agus Putranto) dan Menteri Lingkungan Hidup ( Siti Nurbaya) atau dua kementerian ini yang harus kampanye bagaimana menggunakan bahan bakar lebih eco friendly, bukan Menteri ESDM," kata Jonan dilansir dari Antara, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Habis Disentil Pak Presiden, Yuk Intip Kendaraan Milik Menkes Terawan Agus Putranto, Ada Mobil Mewah dan Moge Nih!

KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Ignasius Jonan seusai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (31/5/2019), saat itu dirinya masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Mantan Menteri ESDM yang menjabat selama tiga tahun tersebut menegaskan bahwa dalam konsep keamanan energi (energy security), aspek keamanan lingkungan hidup juga sangat dipertimbangkan oleh dunia saat ini.

Menurut dia, sumber energi yang sangat bertentangan dengan lingkungan hidup, seperti BBM fosil, tidak akan bertahan lama digunakan karena dampak lingkungan dan kesehatan yang jauh lebih besar.

Namun demikian, BBM jenis Premium dan Pertalite hingga kini masih bertahan digunakan oleh masyarakat Indonesia, padahal kadar polusi yang ditimbulkan sangat tinggi.