Street Manners: Mitos Atau Fakta? Tekanan Angin Ban Harus Dikurangi Saat Musim Hujan, Ini Penjelasannya

Parwata,Naufal Shafly - Sabtu, 26 September 2020 | 08:30 WIB

Sepeda motor melibas jalanan basah di musim hujan (Parwata,Naufal Shafly - )

Otomania.com - Mitos atau fakta? Tekanan angin ban kendaraan saat musim hujan harus di kurangi, ini penjelasannya

Pengendara motor harus lebih berhati-hati memasuki musim hujan seperti sekarang ini.

Karena kondisi jalan basah akibat air hujan akan dapat menyebabkan atau mengurangi traksi ban.

Nah, dari kondisi tersebut, ada salah satu opini yang berkembang di masyarakat.

Opini yang dimaksud adalah tekanan angin pada ban motor harus sedikit dikurangi saat hujan.

Baca Juga: Mengapa Tekanan Angin Ban Motor Berbeda Antara Depan dan Belakang? Begini Penjelasannya

Maksudnya, agar tapak ban lebih 'menggigit' di aspal yang basah.

Lantas, apakah anggapan tersebut benar adanya?

Menanggapi hal itu, Bintarto Agung, selaku Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC) coba membantahnya.

Menurutnya, tekanan angin ban harus tetap sesuai dengan spesifikasi ban dan motor itu sendiri.

"Itu tercatat pada manual book motor, atau tertera pada 'tire placard', dan stiker yang tertempel pada rangka motor," kata Bintarto beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Wajib Tahu, Segini Tekanan Angin Ban Ideal untuk Riding Saat Hujan

"Jadi tidak benar mitos yang mengatakan saat musim hujan atau berkendara di jalan basah harus mengurangi tekanan angin," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kemampuan traksi ban di jalan yang basah bergantung pada kedalaman alur ban dan kembangan ban itu sendiri.

"Yang dapat menyebabkan ban tidak mampu untuk mengeluarkan air dari alurnya adalah kedalaman alur atau kembang ban sudah melebihi waktu pakai. Lalu bisa juga karena tread wear dan kompon ban," tutupnya.

Jadi sudah jelas ya sob, kuncinya ada di alur ban dan bukan karena tekanan angin pada ban tersebut!