Motor Masih Overheat Meskipun Sering Ganti Oli? Part Ini Penyebabnya

Dok Grid - Selasa, 23 April 2024 | 14:01 WIB

Indikator Honda Vario menunjukan suhu motor yang tinggi alias overheat. (Dok Grid - )

Otomania.com - Jika motor rajin ganti oli tapi mesinnya masih suka overheat alias gampang panas, wajib cek bagian ini.

Gejala overheat atau panas mesin berlebih ditandai dengan kurangnya tenaga, atau mesin motor mendadak mati dan susah dihidupkan.

Karena masa pakainya yang lebih lama, banyak yang lupa kalau motor dengan pendingin cairan perlu periksa kondisi radiator secara berkala.

“Sebab, overheat bisa karena cairan radiator yang sudah harusnya ganti, radiator kotor atau kipas pendingin bermasalah,” ujar Agus Dwi, Kepala mekanik AHASS Wahana Ciputat, Tangerang Selatan.

Nah, umumnya kondisi radiator masih bagus, namun cairan pendingin sudah mengalami penurunan kualitas sehingga tidak lagi bekerja maskimal.

Hasilnya mesin jadi cepat panas atau overheat, ditandai dengan indikator suhu mesin berwarna merah menyala atau indikator menunjukkan ‘H’ atau hot.

Baca Juga: Ketahui, Ini Perbedaan Antara Ganti Oli dan Kuras Oli di Mobil Matik

DOK MOTOR Plus
Air radiator atau radiator coolant di tabung reservoir dijaga ketinggiannya. Jangan sampai habis

“Pabrikan menganjurkan kuras radiator setiap 24 ribu kilometer atau 2 tahun, namun kalau sering dipakai macet seperti di kota besar sebaiknya lebih cepat,” jelasnya.

Sebab kalau sering dipakai macet, maka radiator lebih bekerja keras untuk menjaga pendinginan mesin motor.

“Untuk motor harian rute perkotaan lebih baik periksa atau ganti cairan radiator setiap 12 ribu kilometer atau setahun sekali supaya aman,” jelas Agus.

Cairan radiator juga bisa berkurang seiring pemakaian, sehingga disarankan untuk cek tabung reservoir dan tambah jika perlu.

Baca Juga: Waspada, Air Radiator Motor Mendadak Keluar, Ini Beberapa Penyebabnya