Ahok Buka Aib Direksi Pertamina, Pengikut Prabowo Usul ke Jokowi Agar BTP Dicopot

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 16 September 2020 | 18:00 WIB

Ahok bongkar aib direksi Pertamina. Andre Rosiadi usulkan agar BTP dipecat dari jabatan Komisaris Utama Pertamina. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menanggapi ucapan Ahok.

Andre Rosiade bahkan meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Basuki Tjahaja Purnama dipecat dari jabatan Komisaris Utama Pertamina.

Pernyataan itu disampaikan Andre Rosiade melalui akun Twitter-nya, Selasa (15/9/2020).

Anak buah Ketum Gerindra Prabowo Subianto itu menulis Tweet tersebut setelah pernyataan Ahok yang membongkar aib Pertamina dan Peruri.

Dilansir dari Tribunnews.com, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahan BUMN yakni Perum Percetakan Uang RI (Peruri).

Baca Juga: Intip Kekayaan Ahok, Gaji Komisaris Utama Pertamina Bisa Buat Beli Cash Berbagai Tipe Mobil Nih!

Pasalnya, perusahan yang bergerak di bidang percetakan uang ini meminta uang sebesar Rp 500 miliar kepada Pertamina untuk proses paperless.

Hal itu disampaikan Ahok dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN pada Senin (14/8/2020).

"Sekarang saya lagi paksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga. Masa minta Rp 500 miliar untuk proses peperless di kantor Pertamina. Itu BUMN juga," kata Ahok yang dikutip Tribunnews, Selasa (15/9/2020).

Menurut mantan Gubenur DKI Jakarta ini, apa yang dilakukan oleh Peruri kepada Pertamina tidak masuk akal.

Baca Juga: Artis Sekaligus Anggota DPR Ini Usulkan Harga Pertamax Setara Premium, Mau?

Ahok bahkan menyindir Peruri akan 'tidur nyenyak' tanpa bekerja selama 10 tahun setelah mendapatkan uang Rp 500 miliar tersebut.

"Itu sama aja sudah dapat Pertamina tidak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca. Ular piton," jelas Ahok.

Tak hanya itu, Ahok juga mengaku sempat jengkel terhadap para direksi di perusahaan minyak itu.

Pasalnya, Ahok mendapati pergantian direktur tanpa memberikan sepengetahuan dirinya secara langsung.

Ia menilai, bahkan beberapa direksi Pertamina ada yang bermain aman dengan melobi menteri.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ahok Pernah Bercita-cita Jadi Pembalap

Hal itu masih disampaikan Ahok dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN pada Senin (14/8/2020).

"Ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri," kata Ahok.

Bahkan, ia menyebut jika para komisaris di BUMN sebagian adalah titipan dari para Kementerian.

"Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian," tambahnya.

Demi menghalangi langkah tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku punya cara agar hal tersebut tidak terulang yakni dengan memangkas birokrasi di Pertamina.

Baca Juga: Wuah! Mobil Yang Dipakai Ahok Ngevlog Punya Mesin V8 Turbo 235 dk

Menurut Ahok, dengan begitu setiap insan Pertamina dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan Senior Vice President (SVP).

"Saya potong jalur birokrasi mereka. Pertamina itu mau naik pangkat itu meski pakai Pertamina refund level," ucap Ahok.

"Jadi orang meski kerja sampe SVP itu sampai 20 tahunan ke atas. Saya potong sekarang. Semua mesti lelang terbuka," tegasnya.

Menanggapi sikap Ahok itu, anak buah Prabowo Subianto, Andre Rosiade malah meminta Jokowi dan Erick Thohir memecatnya.

Menurut Andre Rosiade mencopotan itu dikarenakan sikap Ahok itu menimbulkan kegaduhan.

Bahkan menurutnya, kinerja Ahok juga biasa-biasa saja.

"Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina.

Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohi utk mencopot saudara BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," tulisnya.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Aib Direksi Pertamina Dibongkar Ahok, Anak Buah Prabowo Usul ke Jokowi Minta BTP Dicopot".