Mekanik Valentino Rossi Curhat Susahnya Balapan MotoGP di Tengah Pandemi

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 2 September 2020 | 19:30 WIB

Alex Briggs, mekanik andalan Valentino Rossi di tim Monster Energy Yamaha, MotoGP 2020. (Adi Wira Bhre Anggono - )

"Seseorang akan mengecek temperatur tubuh Anda, Anda memperlihatkan aplikasi, petugas memindai kode QR, ada juga petugas yang memberikan hand sanitizer di tangan. Untuk keluar sirkuit, Anda harus menunjukkan aplikasi lagi," kata Briggs.

Baca Juga: Ternyata Ribet! Tiga Tim Hukum Kawal Perpindahan Valentino Rossi ke Tim Petronas

AFP/Joe Klamar
Suasana parkiran motorhome tim-tim MotoGP 2020 saat balapan di tengah pandemi.

Saat di paddock, Briggs mengatakan, rasanya seperti sedang sesi tes pra musim. Sebab, suasananya tidak ramai seperti biasanya.

"Anda menggunakan masker seharian, setelah 12 jam, belakang telinga terasa seperti terbakar. Tulang hidung juga terasa sakit. Sangat lega saat melepasnya," ujar Briggs.

Menurut Briggs, penggunaan masker membuat komunikasi di paddock jadi sedikit sulit. Isyarat dengan tangan lebih banyak digunakan, karena saluran radio terlalu sibuk digunakan.

'Di paddock, tentunya ada sedikit kecemasan dan ketegangan, tentang terkena penyakit dan semua ditutup lagi, atau orang-orang seperti saya terjebak di sini dan tidak bisa kembali ke Australia," kata Briggs.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2020 Diprediksi Jadi Tempat Valentino Rossi Umumkan Masa Depan Balapnya

Motorsportmagazine.com
Situasi sterilisasi sirkuit balapan MotoGP di tengah pandemi.

Untuk semua orang yang terlibat di MotoGP dan berasal dari luar area Schengen, visa hanya berlaku tiga bulan. Sedangkan, MotoGP musim ini digelar empat bulan.

Jadi, saat sedang tidak ada balapan, mereka akan keluar wilayah Schengen dan yang terdekat adalah Andorra. Untuk kembali ke area Schengen, semua harus melakukan tes Covid lagi agar status di aplikasi tetap hijau atau aman.

Mekanik kepercayaan Rossi sejak lama itu mengatakan lebih banyak melakukan perjalanan darat di Eropa. Sehingga, harus menyewa mobil dan menyanitasi mobil tersebut.

"Lalu, Anda harus mencari hotel yang buka dan Anda akan berpikir apakah hotel tersebut cukup peduli untuk menyanitasi kamar," ujar Briggs.