Dikatakannya, Suparno mengalami luka di bagian kepala, lalu anak laki-lakinya yang duduk di bangku tengah mengalami luka di bagian wajah.
Sedang tiga penumpang lain mengalami luka lecet di bagian tangan.
"Sopir mengaku tidak melihat ada kereta lewat di lokasi. Karena posisi jalan menuju ke perlintasan menanjak. Tapi, meski jalan menanjak, sebetulnya pandangan bebas bisa melihat ada kereta api lewat apa tidak," katanya.
Berdasarkan keterangan korban, kata Nanik, saat peristiwa kecelakaan terjadi lampu peringatan di perlintasan tanpa palang pintu menyala.
Tapi, sirine peringatan di perlintasan tidak berbunyi.
"Keterangan korban lampu peringatan menyala tapi sirine tidak berbunyi saat ada kereta api lewat. Kami masih melakukan penyelidikan peristiwa ini," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan kembali terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (30/8/2020).
Mobil Toyota Calya bernomor polisi B 1040 EOT bertabrakan dengan kereta api (KA) Matarmaja jurusan Malang-Pasar Senen Jakarta.
Awalnya, mobil dengan lima penumpang melaju dari arah timur ke barat.
Saat hendak menyeberang di perlintasan tanpa palang pintu, mobil dihantam KA Matarmaja dari arah utara ke selatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Toyota Calya Tersambar KA Matarmaja di Kota Blitar, Lima Penumpang Antar Saudara ke Terminal Patria,