Otomania.com - Ramainya olahraga bersepeda di masyarakat menimbulkan wacana-wacana kebijakan baru, salah satunya akan ada jalur khusus pesepeda di tol dalam kota.
Jumlah pengguna sepeda semakin meningkat saat pandemi Covid-19.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meniadakan 32 jalur sepeda yang sempat disediakan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Dengan alasan bahwa masih banyak warga yang berkerumun di jalur sepeda saat olahraga.
Lalu, pada 11 Agustus 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan permohonan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan ruas jalan tol lingkar dalam bagi pesepeda.
Baca Juga: Pesepeda Ditemukan Meninggal di Selokan, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari, Tapi Sepeda Belum Ditemukan
Dalam surat yang dikirimkan pada 11 Agustus 2020 itu tertulis bahwa terjadi peningkatan volume pesepeda setiap minggunya.
Volume tertinggi pada minggu ketujuh atau dari tanggal 20 sampai 26 Juli 2020 sebanyak 82.380 pesepeda.
Dengan rata-rata kenaikan volume pesepeda dari minggu pertama sampai dengan minggu ketujuh sebesar 15 persen.
"Berkenaan dengan hal tersebut, mohon kiranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat memberikan izin pemanfaatan 1 ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi Barat sebagai lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda pada setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00," bunyi surat tersebut.
Baca Juga: Brompton Ringsek Ditabrak Vario, Videonya Viral, Kondisi Pesepeda Bikin Ngelus Dada
Bakal gunakan Tol Kebon Nanas-Tanjung Priok
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan permohonan tersebut.
Menurut dia, permohonan penggunaan jalan tol dalam kota diajukan karena meningkatnya animo masyarakat untuk bersepeda.
"Pengguna sepeda di kawasan jalur sepeda sementara di Sudirman sampai Merdeka Barat sangat tinggi. Oleh sebab itu, kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol," kata Syafrin.
Satu ruas tol tersebut bakal berada di tol dalam kota, khususnya arah Kebon Nanas hingga Tanjung Priok.
Baca Juga: Berapa harga Sepeda Lipat Custom Presiden Jokowi? Lebih Mahal dari Motor Customnya?
Hanya sepeda road bike
Syafrin menyebutkan, jalur ini hanya dikhususkan bagi pengguna sepeda road bike atau sepeda balap.
"Bukan sepeda biasa. Namanya road bike. Jadi menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara untuk road bike," tuturnya
Alasannya, karena membutuhkan jalur khusus dan dikendarai dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, track atau jalur yang dilintasi juga berbeda dari sepeda biasa.
"Mereka pada saat bersepeda itu (kecepatan) tinggi, kemudian mereka bergerombol berkelompok. Dan tentu jika ini difasilitasi bersamaan dengan warga lainnya tentu akan tetap memengaruhi terhadap aspek keselamatan pengguna sepeda lainnya," kata dia.
Hanya dibatasi traffic cone Rencananya, jalur sepeda yang diusulkan di tol dalam kota dibatasi dengan traffic cone (kerucut jalan).
Cone ini akan dipasang pada hari Minggu setiap pukul 06.00 - 09.00 WIB.
"Akan ada cone disiapkan. Oh tidak (ditutup semua jalan). Ditutup satu jalur itu," terang Syafrin. Syafrin menyebutkan, jalur pesepeda yang akan digunakan adalah di sisi barat dengan panjang 10 kilometer hingga 12 kilometer.
"Jadi jalan tol di sisi baratnya dari Kebon Nanas sampe Plumpang itu ditutup, kemudian para pesepeda road bike ini hanya akan di dalamnya tidak keluar ke jalan arteri," jelasnya.
Wah, apa tidak malah mengundang bahaya ya?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana Jalur Sepeda di Tol Dalam Kota, Khusus Road Bike dan Hanya Dibatasi Cone".