Street Manners: Ngeri! Ini Resikonya Memangku Anak di Dalam Mobil

Parwata,Naufal Shafly - Kamis, 20 Agustus 2020 | 08:24 WIB

Ilustrasi. Bahaya memangku anak di mobil (Parwata,Naufal Shafly - )

Otomania.com - Ini bahayanya memangku anak dalam mobil saat perjalanan menurut pakar keselamatan.

Perilaku memangku anak di dalam mobil masih banyak dilakukan oleh pengguna mobil, padahal cara tersebut sangat membahayakan.

Alasannya, anak yang dipangku berpotensi terpental jika mobil mengalami kecelakaan.

Seperti disampikan oleh Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Rabu (19/8/2020).

"Pegangan orang yang memangku belum tentu fix, bisa mencelakai kalau terjadi accident.

Baca Juga: Street Manners: Bolehkah Menyalip Kendaraan Lain di Tanjakan? Pakar Safety Jawab Begini

Cengkraman tangan orang tua saat memangku anak juga bisa terlalu kuat, saat terjadi kecelekaan, itu akan membahayakan fisik anak itu sendiri," ucap Sony Susmana.

Menurut Sony, metode paling aman adalah meletakkan anak di child seat, karena dapat meminimalisir risiko jika terjadi kecelakaan.

"Batita atau balita wajib duduk sendiri di child seat dan tentunya pakai safety belt," ungkap Sony.

Ia menambahkan, anak harus mulai dibiasakan duduk di child seat sejak usia dini, agar mereka terbiasa.

Selain itu, Sony menilai dari sisi pabrikan juga telah memperhitungkan aspek keamanan anak, dengan menyediakan fitur ISOFIX pada produk mereka.

Ilustrasi child seat

Baca Juga: Street Manners : Kebiasaan Baru Supaya Tetap Aman dan Selamat Selama Bermotor

"Perusahaan mobil kan sudah memperhitungkan sisi keamanan penumpang anak dengan menghadirkan safety belt dan tempat duduk anak (ISOFIX), itu pasti lebih aman (ketimbang dipangku)," ucapnya.

Menurutnya, peranti keselamatan yang paling penting saat berada di mobil adalah sabuk pengaman.

Karena itu, ia menyarankan semua pengguna mobil wajib menggunakan sabuk pengaman.

"Sabuk pengaman itu tetap paling utama, istilahnya pimary restraint system, yang utama," ujarnya.