Ada Mobil Penjahit Bendera Pusaka Ibu Fatmawati Soekarno, Kalau ke Bali Jangan Lupa Mampir ke Museum Ini

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 18 Agustus 2020 | 09:55 WIB

Jos Dharmawan berpose di museum mobil miliknya di Kebon Vintage Cars, Denpasar, Selasa (17/6/2020). Kolektor mobil lawas ini memiliki 200-an mobil beragam bentuk dan jenis bahkan Plymouth Hudson Hornet yang dimiliki pertama kali oleh Fatmawati, ibu Negara pertama Indonesia. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Melihat antusias masyarakat serta wisatawan mancanegara, ia pun menanganggap bahwa tempat serta koleksi mobil-mobilnya tersebut mampu mengajak para wisatawan untuk datang lagi dan lagi.

Kedatangan berulang kali dari para wisatawan tersebut, tentunya menjadi hal yang positif bagi pariwisata Bali.

Dari segi akomodasi, transportasi, hingga kuliner bisa semakin berkembang.

"Dengan adanya museum ini, tentunya tujuannya agar Bali punya destinasi baru yang bernuansa berbeda dan yang berkaitan dengan hobi.

Dan juga dalam rangka melestarikan mobil-mobil peninggalan zaman dulu yang punya sejarah seperti mobil Ibu Fatmawati tahun 1947," tuturnya.

Baca Juga: Mobil Pintu Geser Pertama di Dunia Citroen TUB, Bentuk Unik Bisa Muat Banyak Penumpang Maupun Barang

Tentunya ini juga bisa menjadi edukasi bagi wisatawan khususnya generasi muda yang belum pernah mengenal dan melihat langsung tampilan mobil-mobil yang berasal dari puluhan tahun lalu.

Jos juga mengharapkan melalui hadirnya Museum Kebon Vintage Cars ini, Bali bisa semakin memiliki kekayaan pariwisata yang beragam.

"Dengan adanya fasilitas ini, saya berharap ini bisa menjadi salah satu alternatif wisata untuk orang-orang agar bisa berkunjung lebih lama lagi di Bali," harapnya.

Selain museum, di tempat ini juga terdapat cafe dan resto yang menghadirkan berbagai menu istimewa dan lezat dengan ditemani pemandangan ratusan mobil kuno istimewa dan indah untuk dipandang.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul "Pria di Bali Ini Koleksi Ratusan Mobil Kuno & Dirikan Museum, Jos Sebut Ada Mobil Fatmawati 1947".