Selain sasis, bagian lain yang memberi peningkatan pada performa RC16 adalah swingarm carbon.
Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2020, Quartararo Memimpin, Rossi Turun Peringkat
Beberapa pabrikan sudah menggunakan juga swingarm carbon, karena terbukti lebih baik dibanding aluminium.
Carbon fiber adalah material sempurna untuk balap, karena ringan dan kuat.
Tapi, sebenarnya yang paling banyak dicari untuk balap motor adalah karakternya yang fleksibel dan bisa diatur lebih akurat dibanding material logam.
Lapisan serat yang berbeda bisa digunakan dan ditambahkan untuk menciptakan fleksibilitas yang diinginkan.
Kelebihan tersebut dapat membuat ban lebih mencengkram saat menikung atau keluar tikungan.
Tingkat kekakuan yang luar biasa juga bisa meningkatkan stabilitas pengereman dan perubahan arah yang cepat saat berbelok.
Swingarm carbon ini yang diyakini membuat RC16 lebih baik cengkraman ban belakangnya.
Tak hanya itu, performa ban belakang juga tidak mudah menurun dan meningkatkan feeling pebalap.
Baca Juga: Hasil Lengkap MotoGP Ceko 2020, Repsol Honda Terpuruk Tanpa Marquez
"Swingarm ini memberikan feeling yang bagus dengan ban bekas. Jadi, meskipun ban mengalami spin, saya tetap bisa mencatat waktu dengan konsisten.
Selain itu, swingarm carbon juga menghentikan ban mengalami spin lebih awal. Jadi, ketika saya keluar tikungan, saya bisa lebih kencang," kata Pol.
Selain Pol, yang berjasa dalam membuat RC16 kompetitif adalah test rider KTM, yakni Mika Kallio dan Dani Pedrosa.
Pebalap yang sudah pensiun tersebut tidak mengetes komponen satu per satu.
Pedrosa memberikan masukan kepada para pebalap, paket komponen seperti apa yang diyakininya akan bekerja lebih baik.
Hal tersebut mempercepat pengembangan cukup signifikan dan membuat KTM lebih kuat musim ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menelisik Ubahan KTM RC16 Hingga Bisa Melesat di GP Ceko"