Kisah Sopir Ambulans Antar Pasien Covid-19 Surabaya-Jakarta, Nyopir Sambil Pakai APD Lengkap Berjam-jam

Adi Wira Bhre Anggono - Sabtu, 8 Agustus 2020 | 18:25 WIB

Ilustrasi mobil ambulans pembawa pasien Covid-19. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri gerakan 26 juta masker di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (7/8/2020).

Dalam sambutannya di acara itu, Khofifah menceritakan perjuangan seorang sopir ambulans yang rela mengantarkan jenazah pasien Covid-19 dari salah satu kota atau kabupaten di Jawa Timur menuju Jakarta.

"Ada kasus Jumat kemarin, ada pasien yang meninggal dan tidak diizinkan oleh kepala daerahnya untuk dimakamkan di daerah itu, pasien itu dari Jakarta," kata Khofifah di acara tersebut.

Khofifah tak menyebutkan secara jelas kota atau kabupaten yang dimaksud.

Baca Juga: Mudik Berakhir Musibah, Pria Madiun Jadi Positif Covid-19 Gara-gara Semobil dengan Temannya yang Terinfeksi, Awalnya Mual dan Mulas

Ia hanya mengatakan, kota atau kabupaten itu tak berada di kawasan Mataraman, yang mencakup wilayah di bagian barat Jawa Timur.

Khofifah mengapresiasi tanggung jawab sopir ambulans itu.

Perjuangan menyetir mobil dengan jarak ratusan kilometer menuju Jakarta patut diacungi jempol.

Apalagi, sopir itu harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap karena membawa jenazah pasien Covid-19.

Menurut Khofifah, sopir ambulans itu memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Jasad Bayi Terpaksa Dibawa Pakai Motor Gara-gara Tak Bisa Bayar Ambulans, Pihak RS Beri Keterangan Seperti Ini

"Dengan tanggung jawab yang luar biasa yang dimiliki sopir ambulans, sampai proses pengantaran jenazah dari satu daerah di Jawa Timur. Pengorbanan ini luar biasa," kata Khofifah.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengapresiasi kerja keras tenaga medis yang berjuang di garis depan penanganan pasien Covid-19.

Kematian karena komorbid Khofifah juga menyinggung angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur.

Saat ini, Khofifah telah membentuk tim khusus untuk mengaudit kematian pasien Covid-19.

Baca Juga: Aksi Pengadangan Ambulans Viral, Kini Si Pengendara Motor Sedang Diusut Polisi

Menurutnya, rata-rata pasien Covid-19 meninggal akibat komorbid atau penyakit bawaan.

"Kami sudah temukan kesimpulan, bahwa penyebab tertinggi adalah komorbid. Kalau di Jawa Timur (komorbid) diabetes," kata Khofifah.

Ia pun berpesan agar warga lebih waspada dengan penularan Covid-19. "Pada posisi seperti ini, kami pesan kalau ada keluarga yang diabetes, tolong dijaga betul jangan sampai terkonfirmasi positif," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Sopir Ambulans Mengantar Jenazah Covid-19 dari Jatim ke Jakarta...".