Otomania.com - Kebiasaan orang jika punya motor baru adalah memodifikasinya agar sesuai dengan personalia.
Bisa karena sedang euforia motor baru, ataupun karena si pemilik hobi modifikasi sepeda motor.
Bahkan tak jarang yang langsung melakukan modifikasi ekstrim, misalnya hingga memotong rangka ataupun oprek daleman mesin dan kelistrikan.
Nah, tapi banyak juga yang akhir-akhirnya malah ingin motornya dikembalikan ke kondisi standar karena berbagai alasan.
Baca Juga: Video Sedih, Tukang Ojek Menangis Motornya Dibawa Kabur Penumpang
Seperti halnya yang disampaikan oleh Wawan Setiawan, punggawa dari bengkel WMC Racing yang bertempat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Iya, ada juga yang dateng ingin motornya distandarin lagi, banyak malah,” buka Wawan saat disambangi beberapa waktu lalu.
Alasannya pun beragam, namun rata-rata karena ingin menjual kembali motornya.
“Rata-rata ingin dijual lagi, tapi ada juga yang udah bosen kebut-kebutan dan ingin santai, atau karena motornya akan dipakai anggota keluarga,” tukas pria yang akrab disapa Wawan itu.
Baca Juga: Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Cara Mencuci Bersih Helm dan Kain Busanya Tanpa Bikin Belel
Berbicara soal biaya, Wawan mengungkapkan kalau mengembalikan motor ke kondisi standar itu bisa lebih mahal ketimbang biaya modifikasi.
Apalagi kalau modifikasi tersebut bersifat ubahan pada bagian mesin, karena harus membeli part orisinil baru.
“Kalau mau ya harus beli head baru, dan itu jauh lebih mahal daripada ongkos kerja porting polish,” tambah Wawan.
Jika modifikasi yang dilakukan hanya berupa penggantian part plug and play aftermarket pun bukan berarti biayanya bisa lebih murah.
Baca Juga: Keren! Tampilan Spidometer All New Honda Vario Jadi Warna-warni, Cuma Butuh Biaya Segini
Karena beberapa motor memiliki harga part orisinal yang lebih fantastis dibandingkan aftermarket-nya.
“Contohnya Honda CBR250R CBU, kampas rem depannya bisa sampai Rp 800 ribu untuk yang ABS, sedangkan aftermarketnya mulai Rp 400 ribuan,” pungkasnya.