Otomania.com - Mudah saja membedakan bahan knalpot mobil stainless steel dengan galvanis begini caranya.
Bahan knalpot mobil yang paling banyak digunakan salah satunya adalah stainless steel.
Dan tidak hanya untuk knalpot standar saja, bahkan bahan tersebut juga digunakan untuk pembuatan knalpot jenis racing.
Tetapi, untuk menekan biaya produksi, masih ada juga bengkel knalpot yang menggunakan bahan galvanis.
Baca Juga: Siapkan Rp 3 Juta, Pencet Remot Suara Knalpot Mobil Bisa Berubah
Untuk membedakan kedua bahan tersebut, disampaikan oleh Yonathan Dharmaputra, pemilik bengkel spesialis Dual Tone Exhaust, Bintaro.
"Dari kasat mata knalpot bahan galvanis punya tekstur kasar dan buram, sedangkan stainless steel mengilap dan licin," buka Yonathan Dharmaputra.
Yonathan menekankan cara ini tidak bisa dijadikan patokan utama dalam membedakan bahan knalpot.
"Galvanis sekarang banyak ditemukan yang model poles, jadi terlihat mengilap mirip bahan stainless steel," ungkap Yonathan.
Baca Juga: Awas Ketipu, Ternyata Knalpot Mobil-mobil Ini Cuma Hiasan Aja
Cara lain membedakannya Anda bisa lihat lekukan pada bagian header atau downpipe serta lekukan pipa mid-pipe dan exhaust tip.
Menurut Yonathan lekukan pipa knalpot stainless steel menggunakan model las sambungan atau dikenal dengan istilah "las cacing".
"Karena stainless steel tidak bisa ditekuk ekstrem bisa robek atau patah, jadi perlu sambungan kecil untuk membuat lekukan," jelas Yonathan.
"Kalau galvanis dia punya lekukan yang mulus, tapi terlihat di bagian lekukan seperti gepeng karena karakter logamnya lentur," lanjut Yonathan.