Versi termurah, model motor tunggal dengan penggerak roda belakang yang punya daya tempuh baterai sejauh sekitar 400 km, sebesar 39.900 dolar AS atau sekitar Rp 560 juta.
Versi tengah, berpenggerak semua roda dengan dua motor, yang punya daya tempuh sekitar 482 km sekali isi baterai, dipatok Rp 700 juta.
Baca Juga: Kepoin Garasi M Fadli, Motor Koleksinya Nggak Ada yang Standar, Oprekan Semua!
Versi ketiga memiliki tiga motor listrik dan all-wheel drive, dengan daya tempuh sekitar 800 km dibanderol Rp 980 juta.
Ketika diperkenalkan kepada publik kali pertama pada November tahun lalu, tampilan Cybertruck mengundang kontroversi luar biasa.
Apalagi ketika Musk mengklaim kaca mobil itu antipecah, tapi ternyata ketika ia tunjukkan dengan memukulkan palu, kaca mobil itu retak.
Kalangan pengamat otomotif terpecah menyikapi mobil itu.
Sebagian memuji Musk karena berani mengambil desain yang futuristik, sebagian lain menyebut sebagai desain untuk mobil-mobilan alias mainan anak-anak.
Reaksi seketika kalangan pasar modal pun negatif.
Setelah Cybertruck dimunculkan, harga saham Tesla di Nasdaq langsung turun 6.1 persen menjadi 333,04 dolar AS.
Namun, persepsi pasar saham terhadap unjuk kerja Tesla berubah.
Harga sahamnya terus meningkat menjadi sekitar 1.220 dolar AS per lembar pada Jumat, 3 April lalu.
Dengan harga saham segitu, nilai perusahaan mobil listrik yang baru berumur 17 tahun (didirikan tahun 2003, menjadi yang termahal di dunia.
Nilai perusahaan Tesla per akhir pekan lalu sebesar sekitar 224 miliar dolar AS, mengalahkan Toyota Motor Corp, yang merupakan perusahaan otomotif terbesar di dunia, yang nilainya 174 miliar dolar AS.
Padahal Toyota sudah berumur 67 tahun (didirikan tahun 1937), dan memproduksi sekitar 8,5 juta unit kendaraan bermotor per tahun.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Tesla Sudah Buka Inden Cybertruck untuk Konsumen di Luar AS, China yang Pertama".