Pendapatan Merosot Tajam, Salah Satu Operator Transjakarta Banting Setir ke Bisnis Antar Jemput Karyawan Swasta

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 1 Juli 2020 | 10:45 WIB

Bus PPD lawas dipamerkan pada Indonesia Classic & Unique] Bus yang menjadi bagian dari International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories, and Vehicle Equip (INAPA), berlangsung hingga 1 April 2017, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/3/2017). (Adi Wira Bhre Anggono - )

Pande sebelumnya mengungkapkan, pendapatan perusahaan itu dari bus Transjakarta dan Transjabodetabek merosot tajam karena dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Merinding, Ada Jenglot dan Bambu Kuning di Tas Terduga Pembakar Mobil Via Vallen, Polisi: Pelaku Terlatih

Banyak bus yang tidak operasikan sehingga pendapatan pun berkurang.

"Awalnya pendapatan kami bisa masuk hampir mendekati Rp 30 miliar dalam sebulan (dari Transjakarta).

Artinya pendapatan kami di Transjakarta sekitar 1 miliar per hari. Sekarang ini cuma di kisaran 12 miliar (per bulan)," kata dia.

Pendapat yang berkurang juga dirasakan dari bus Transjabodetabek.

"Kalau bicara perbulannya ya mendekati 60 sampai 80 persenlah pendapatan kami menurun," kata Pande.

Dia berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir sehingga perusahaan dapat melayani masyarakat seperti semula.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merugi Saat Pandemi, PPD Rambah Pasar Antar Jemput Karyawan".