GridOto.com - Salah satu momok yang enggak mungkin lepas dari pengendara motor adalah ban bocor.
Apalagi kalau belum lama ditambal, eh kok malah bocor lagi, balik lagi deh ke tukang tambal ban.
Hal seperti ini konon kabarnya sering dialami para pengguna tambal ban dalam yang memakai Tip Top.
Apa itu Tip Top?
Tip Top adalah material untuk penambal ban instan yang cara pemasangannya cukup dengan menempelkannya ke bagian ban dalam yang bocor.
Lantas, apa betul metode tambal Tip Top lebih jelek dari pada tambal model bakar?
Syahroni, salah satu tukang tambal ban sekaligus setel pelek mengatakan, tidak semua tambal Tip Top itu lebih jelek daripada tambal model bakar.
“Cuma, material Tip Top sekarang susah dicari dan mahal kalau pakai produk yang berkualitas. Makanya lebih banyak yang pakai sistem bakar,” ucap pebengkel di Jl. Raya Gandul 13B, (depan Pusdiklat Kehakiman), Depok.
Pria yang kerap disapa Roni ini juga mengatakan, tambal pakai Tip Top bisa jadi tidak bagus karena produk yang dipakai kurang berkualitas atau proses pemasangan yang tidak tepat.
Baca Juga: 3 Pemotor Mental, Ditabrak ABG Cowok Naik Mobil Rental yang Lagi Ngebet Ketemu Cewek
Sebab kalau proses pamasangan benar, lem Tip Top juga bisa kuat.
“Bahkan untuk produk paling bagus macam merek Maruni yang dijual seharga Rp 24 ribuan isi 48 biji. Kalau dipasang dengan benar, bisa bikin robek ban dalam jika dicabut lagi.
Kalau yang biasa, kena panas terbuka pinggirnya,” lanjut pria asli Brebes, Jawa Tengah ini.
Tapi, semua kembali pada cara pemasangan Pastinya, bagian yang bocor harus bersih juga berpori setelah diampelas.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Sering Ganti Jenis Bensin Bikin ECU Rusak?
Begitu juga tambal ban model bakar.
Jika prosesnya tidak tepat, meski sudah dipanaskan, kompon atau material penambal ban belum tentu homogen dengan ban aslinya.
Paling benar, bagian ban yang bocor terlebih dahulu dibersihkan dan berpori, dikasin cairan khusus perekat kompon sebelum dilapis lembar alumunium dan dipanaskan.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 642 th 2011