Itu pun belum termasuk pajak yang bila ditotal kira-kira bisa tembus hingga Rp 288 miliar.
Kebayang kan uang sebanyak itu?
3. Pelat nomor “5”: 25.000.000 Dirham (Kurs 1 Dirham=Rp 4.061, setara dengan Rp 101 miliar)
Pelat nomor dengan satu digit ini merupakan milik Talal Ali Mohammad Khouri seorang pengusaha dagang dan anggota dewan dari Kamar Dagang Abu Dabhi.
Talal membayar 25 juta Dirham atau setara sekitar Rp 101 miliar untuk nomor tersebut pada lelang malam amal di Emirates Palace Hotel tahun lalu.
Selain memenangkan angka “5”, ia juga memenangkan lelang untuk angka “7”.
Lelang amal tersebut diikuti oleh 100 orang kaya di Abu Dhabi dan berhasil mengumpulkan dana setidaknya hingga Rp 650 miliar.
Uang hasil lelang tersebut kemudian mereka sumbangkan ke badan amal yang merehabilitasi rang-orang yang terluka dalam kecelakaan lalu lintas.
2. Pelat nomor “25 0”: 518.000 Poundsterling (Kurs £1=Rp 19.625, setara dengan Rp 101,8 miliar)
Jual beli pelat nomor “25 0” diadakan oleh rumah lelang DVLA pada ulang tahun mereka yang ke-25 di Inggris pada tahun 2014.
Dibuka pada harga awal 50 ribu Poundsterling, akhirnya pelat nomor “25 0” tersebut laku di angka 518 ribu Poundsterling atau kira-kira setara Rp 101,8 miliar.
Baca Juga: Motor Dinas Polisi Adu Kambing dengan MX King, Kedua Pemotor Tewas, Berawal dari Hindari Jalan Rusak
Pembelinya adalah John Collins, seorang kolektor mobil dan pemilik Talacrest, sebuah dealer Ferrari di Ascot, Berkshire, London.
Rencananya nomor tersebut akan John pasang pada Ferrari 250 SWB yang dibelinya melalui rumah lelang yang sama dengan harga 20 juta Dolar AS atau setara Rp 298,3 miliar.
1. Pelat nomor “1”: 14,3 juta Dolar AS (kurs US$1=Rp 14.918, berarti nilainya setara dengan Rp 213,3 miliar)
Inilah pelat nomor termahal saat ini, karena setidaknya setara dengan Rp 213 miliar.
Pelat nomor ini dibeli oleh Saeed Abdek Ghaffar Khouri, seorang warga Abu Dhabi pada tahun 2008.
Baca Juga: Polisi Gadungan Makin Nekat, Naik Mobil Berpelat Dinas Polri, Main Culik Anak Remaja di Jalanan
Dikutip dari Catawiki.com, Saeed Abdek membeli nomor ini karena ia percaya bahwa nomor satu adalah yang terbaik.
Tinggal di pesisir Persia yang jarang kendaraan umum tentu saja membuat kendaraan pribadi menjadi sumber kebanggaan dan status sosial.
Makanya jangan heran kalau Saeed Abdek sampai bela-belain beli pelat nomor semahal itu.
Dan mungkin angka segitu belum lah hal yang “wah” bagi warga Abu Dabhi.
Mengingat setiap hari negara super kaya tersebut membagikan kekayaan dari penjualan 2,5 juta barrel minyak ke penduduk yang hanya berjumlah 420 ribu. Hehehe