Otomania.com - Ada anggapan bahwa, air AC rumah yang didapat dari hasil kondensasi bisa digunakan untuk mengisi air radiator. Apakah efek yang akan timbul?
Disampaikan oleh Bambang Supriyadi, Product Improvement, Technical Service Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Sebenarnya pada prinsipnya memang bisa digunakan untuk menggantikan coolant, namun tidak direkomendasikan," buka Bambang Supriyadi.
Baca Juga: Terjawab, Ini Penyebab Air di tabung Reservoir Radiator Sering Habis
"Air AC tidak seperti coolant yang memang dirancang khusus untuk sistem pendingin," tambahnya.
Sebagai contoh titik didih air AC akan tetap 100 derajat Celcius kemudian akan menguap.
Sementara untuk coolant sendiri diciptakan untuk mencapai titik didih lebih dari 100 derajat Celcius.
Jadi mesin bisa mudah overheat karena air AC yang lebih cepat menguap.
Baca Juga: Sikat Gigi Bekas dan Sabun Cuci Piring Jadi Modal Ngoprek Santuy, Bikin Gril Mobil Segar Kembali
Untuk tingkat keasaman atau Ph, air AC juga tidak bisa menjamin akan baik bila digunakan untuk cairan pendingin.
Karena bila nilai Ph menunjukkan air tersebut asam maka bisa membuat korosi atau karat pada sistem pendingin.
"Air AC tidak bisa menjamin Ph-nya sesuai, karena air tersebut hasil kondensasi dan dipengaruhi juga oleh lingkungan sekitar," sebutnya.
Selain itu juga air AC mungkin saja membentuk sludge atau endapan karena proses pendinginan mesin dari sangat panas ke suhu yang dingin dan terus berulang.
Jadi ada baiknya gunakan cairan pendingin yang memang sudah dirancang untuk pendingin mesin ya sob.