Otomania.com - CEO Tesla, Elon Musk mengeluh dengan kondisi di California, Amerika Serikat tempat pabriknya bernaung.
Kondisi pandemi Corona (Covid-19) membuat pemerintah California mengeluarkan kebijakan lockdown.
Hal tersebut berimbas terhadap aktivitas pabrik Tesla yang terletak di kawasan Fremont, Alameda County, California.
Melansir Reuters.com, CEO Tesla, Elon Musk memaksa pemerintah setempat agar mengizinkan pabrik pembuat mobil listrik tersebut untuk kembali beroperasi.
Pria berusia 48 tahun ini juga membagikan kegelisahannya melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Vario 150 Ternyata Lebih Gesit Daripada PCX 150 dan ADV 150, Tapi Tetap Masih Kalah di Bagian Ini
Elon menyebutkan bahwa Tesla akan melayangkan gugatan ke pemerintah Alameda County setelah departemen kesehatan di wilayah tersebut ini tidak mengizinkan Tesla untuk membuka kembali pabriknya.
Menurutnya hal tersebut bertentangan dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur dan Pemerintah Amerika Serikat.
Saking geramnya, Elon sampai mengancam bakal memindahkan markas Tesla dari California.
"Tesla akan memindahkan markasnya dan program kedepannya ke Texas atau Nevada secepatnya," cuitnya, Sabtu (9/5/2020).
Tidak hanya itu, Elon juga mengancam dengan menyebut bahwa Tesla merupakan produsen mobil terakhir yang ada di California saat ini.
Secara tak langsung ia menegaskan dengan hengkangnya Tesla akan berdampak terhadap pendapatan daerah dan juga penyerapan tenaga kerja.
Melansir dari Gov.ca.gov, Gubernur California, Gavin Newsom telah mengeluarkan kebijakan bahwa wilayahnya akan memasuki tahap kedua dalam menghadapi virus Corona, Kamis (7/5/2020).
Tahap kedua adalah adalah mulai diizinkan pabrik-pabrik produksi dibuka kembali dengan beberapa protokol pencegahan penularan virus Corona.
Pembukaan kembali pabrik di California dapat dilakukan mulai Jumat (8/5/2020).