Viral Pemudik Ngumpet di Bagasi Bus AKAP, Begini Tanggapan Ikatan Pengusaha Otobus

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 28 April 2020 | 14:00 WIB

Polisi menghalau bus yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Semua moda transportasi darat mendapat larangan melintas untuk mudik yang berlaku sejal 24 April hingga 31 Mei 2020 nanti.

Baik itu mobil pribadi, sepeda motor, sampai transportasi umum layakanya bus antar kota antar provins (AKAP).

Namun demikian, pada kenyataannya setelah dua hari larangan mudik terapkan, masih banyak bus AKAP yang terap beroperasi membawa pemudik.

Contoh kasus pelanggaran yang terjadi ada banyak versi.

Mulai dari pemudik tidak tahu jika ada larangan, kemudian lemah atau tidak adanya pengawasan di perbatasan wilayah.

Baca Juga: Viral Posting-an Brigjen Pol Khrisna Murti Sentil Masyarakat Negara +62: Candaan yang Terkabul

Lalu yang sempat viral yakni bus AKAP beroperasi dengan cara menyembunyikan penumpangnya di dalam bagasi.

Melansir dari Kompas.com, Kurnia Lesani Adnan, Pemilik PO SAN sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), mengatakan hal tersebut memang benar adanya.

"Kejadiannya di Cileduk, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik, artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya. Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," ujar pria yang akrab disapa Sani itu, Sabtu (25/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kocak! Biker Ninja 250 Jatuh Sendiri Gara-gara Kepleset Rem Mendadak, Sok-sokan Nyalahin Sopir Mobil

Menurut Sani, setelah berhasil melewati pos pengawasan, baru kemudian bus tersebut bongkar muatan dan menaikkan penumpang yang ada di bagasi ke dalam kabin.

Setelah itu kembali meneruskan perjalanan ke daerah tujuan bus AKAP tersebut.

Sani menjelaskan adanya kejadian tersebut memang miris.

Pada satu sisi mengambarkan adanya bukti bila titik pengawasan yang tidak kuat dari pemerintah.

Di sisi lain adanya gambaran bila masih ada masyarakat yang memang mau pulang kampung karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Jakarta.

Baca Juga: Jika SIM Hilang, Mesti Bikin Baru dan Ikut Ujian Lagi atau Enggak Ya? Begini Penjelasan Dari Pak Polisi

"Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan. Masyarakat yang mudik ini karena mereka di sini kan terlantar, tidak tahu harus bagaimana akhirnya nekat tetap mudik juga, sementara di lain sisi pemerintah juga tidak ketat dalam pengawasannya," ucap Sani.

"Kalau mau dilihat di lapangan itu, sampai saat ini masih banyak bus dan angkutan lain yang statusnya gelap tetap beroperasi bawa penumpang untuk mudik.

Jelas ini tidak ada adil, karena kami yang resmi mengikut regulasi tapi mereka yang bandel tetap beroperasi dan lolos dari razia," kata dia.

Baca Juga: Nekat Mudik ke Purbalingga, YT Malah Tergelatak di Pinggir Jalan Usai Turun dari Travel, Sopir Diamankan Polisi

Bus-bus AKAP yang melayani ke banyak tujuan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memang sudah dilarang untuk membawa penumpang keluar dari Jabodetabek.

Banyak bus yang dialihfungsikan menjadi kendaraan logistik, atau kendaraan pengantar barang.

Kebijakan banting setir ini terpaksa dilakukan para pengusaha oto bus, agar kendaraan mereka masih bisa beroperasi di tengah aturan PSBB dan juga larangan mudik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilarang Mudik, Viral Foto Bus AKAP Bawa Penumpang di Dalam Bagasi".