Otomania.com - Air radiator punya peranan penting di mesin motor masa kini yang umumnya sudah memakai radiator.
Kalau saja air radiator tak tertib diganti, maka bisa membuat performa mesin terganggu.
Bahkan dalaman mesin pun beresiko rontok gara-gara pendinginan mesin yang tak berjalan maksimal karena air radiator telat diganti.
Seperti halnya yang disampaikan Rendra Kusuma selaku Kepala Bengkel Astra Motor Center.
Ia menyarankan untuk melakukan pergantian air radiator atau coolant dilakukan secara berkala setiap penggunaan 12.000 km.
Baca Juga: Ups! Legenda Ini Bilang Marc Marquez Mendominasi Bukan Karena Motor Honda
"Untuk air radiator atau coolant sendiri harus diganti setiap 12.000 km sekali," buka Rendra Kusuma selaku Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta kepada GridOto (11/19).
Kalau kalian servis berkala di bengkel resmi, biasanya sudah ada jadwalnya.
Selain diganti secara berkala, Rendra juga menekankan pentingnya pakai air radiator atau coolant.
"Jangan pakai air biasa sebagai pengganti air radiator atau coolant, itu membuat part-part di sistem pendinginan jadi berkarat," pungkas Rendra yang berkantor di Jalan Dewi Sartika No.225, Cawang, Jakarta Timur ini.
Baca Juga: Jujur, Ternyata Valentino Rossi Tak Anggap Marc Marquez Sebagai Lawan Terberat
Maklum pada air biasa termasuk air mineral enggak ada corrosion inhibitor.
Corrosion inhibitor adalah yang biasa ada di air radiator atau coolant bisa mencegah karat.
Ingat, meski harus mengeluarkan sedikit uang lebih, mengganti air radiator dengan cairan khusus radiator bisa memperpanjang usia pakai sistem pendingin di motor kalian.