Begini Tanggapan Pengusaha Otobus Soal Pelarangan Mudik 2020

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 21 April 2020 | 17:30 WIB

Situasi Terminal Terpadu Pulo Gebang saat pemberlakuan PSBB, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (10/4/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Pemerintah akhirnya resmi mengumumkan pelarangan untuk kegiatan mudik tahun 2020.

Keputusan tersebut diambil demi mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

“Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang,” ujar Presiden Joko Widodo melalui konferensi video, Selasa (21/4/2020).

Aturan ini tentu bakal berdampak pada beberapa sektor usaha transportasi.

Baca Juga: Nyaris Kembar, Xcross CRF250A Mirip Banget Honda CRF230F, Soal Harga Jauh Lebih Murah

Salah satunya pengusaha otobus yang dimana masih menjadi primadona dalam kegiatan mudik tahunan di Indonesia.

Dampak pendemi ini pun sebetulnya sudah mereka rasakan sejak sejak berlakunya kebijakan social distancing dan work from home (WFH).

Jumlah mobilitas manusia yang berkurang tentu saja ikut mengurangi jumlah penghasilan mereka.

“Kami ini operator bus lebih ke pragmatis oportunis, saat tidak ada penumpang kami tidak bisa bekerja, tapi kalau ada di situ jadi kesempatan.” ucap Kurnia Lesani Adnan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Selasa (21/4/2020) dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Parah, Ini Video dan Kronologi Polisi Hampir Tertabrak Rombongan Moge Yang Ramai-ramai Kabur Saat Razia