Geger Sekampung, Driver Ojol yang Meninggal Karena Sakit Jantung Ternyata Positif Corona. Jadi ODP Semua Dong?

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 14 April 2020 | 20:30 WIB

ILUSTRASI jenazah (Adi Wira Bhre Anggono - )

Setelah proses pemakaman selesai, warga menggelar tahlilan mendoakan almarhum selama tujuh hari.

Ada sekitar 25 orang, termasuk perangkat desa yang mengikuti tahlilan tersebut.

Warga pun waswas ketika belakangan mengetahui kabar bahwa almarhum ternyata positif Covid-19.

"Warga memang benar-benar tidak tahu (almarhum positif) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif.

Pada galau (cemas) tuh warga jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Isnandar, Senin (13/4/2020) dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Kapolda Sumut Angkat Bicara Soal Anggota yang Ludahi Pengendara Mobil di Medan

Heri mengatakan, hasil tes swab almarhum baru keluar sepekan kemudian, yakni pada Sabtu (11/4/2020).

Hasilnya menunjukkan bahwa almarhum ternyata sudah terjangkit virus corona.

Atas kejadian tersebut, semua peserta tahlilan berpotensi menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya, warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," ungkapnya.