All New BeAT ditunjang sasis eSAF yang persis milik Genio, bobot hanya 90 kg (versi CBS-ISS), membuatnya punya karakter handling yang sangat lincah.
Buat menikung kencang juga enak, lincah dan nurut, grip ban bawaan yang sudah tubeless bagus, baik saat kering maupun hujan.
Karakter kedua suspensinya tergolong empuk walaupun buat sendirian, jadi tetap nyaman saat melibas jalan tak rata.
Namun empuknya suspensi dan bobot yang ringan juga punya kelemahan, di kecepatan tinggi lebih dari 80 km/jam jadi serasa melayang.
Mesin Baru Lebih Irit
Mesin yang digunakan All New BeAT benar-benar berbeda dengan milik BeAT generasi sebelumnya, tapi persis dengan Genio dengan beberapa perubahan.
“Perbedaan besar ada di air cleaner, muffler, dan fuel injection system,” terang Makoto Dohi, BeAT Large Project Leader, Honda Motor Co., Ltd.
Baca Juga: Tak Hanya All New BeAT dan All New BeAT Street, Honda Siapkan Satu Motor Matik Terbaru Lagi, Scoopy?
Mesin ini berkonstruksi overstoke, langkah pistonnya jauh melebihi diameter pistonnya.
Perbandingannya 47 mm x 63,1 mm. Tenaga maksimal 8,9 dk di 7.500 rpm, sedang torsi maksimum 9,3 Nm didapat hanya di 5.500 rpm.
Tentu karakter yang ingin diraih adalah torsi besar dengan putaran mesin tak terlalu tinggi, sehingga pas buat berkendara harian dan konsumsi bensin efisien.
Buat yang senang berkendara santai mesin baru BeAT ini memang pas, karena digas sedikit saja secara kalem langsung melaju ringan. Buat stop and go di kemacetan padat juga pas.
Namun buat yang butuh skutik kecil yang agresif dan perlu sering menyalip rasanya kurang cocok, karena di putaran dan kecepatan menengah, tepatnya kisaran 50-70 km/jam seakan tertahan.
Karakter membuka gasnya mesti diurut, kalau dibuka langsung besar cenderung ‘ngok’.
Jadi saat akan menyalip atau ketemu tanjakan mesti jaga kecepatan, agar tak kehilangan momentum.
Uniknya selepas jarum spidometer melewati angka 70 km/jam akan kembali enteng ngacir hingga kisaran 90 km/jam, baru kemudian merambat pelan lagi hingga lebih dari 100 km/jam.