Otomania.com - Sejak wabah virus Corona atau Civid-19 ada, mejadikan masyarakat yang menggunakan transpotasi umum menjadi resah.
Transpotasi umum yang dimaksud seperti kereta ankutan kota atau angkot hingga bus.
Terlebih sejak gerakan social distancing banyak dilakukan, kendaraan prinadi kini lebih dipilih.
Untuk keperluan bekerja, kegiatan bisnis atau keperluan sehari-hari lainnya.
Bagi yang ingin memiliki kendaraan pribadi, membeli mobil bekas (mobkas) dengan harga murah, nampaknya bisa jadi pilihan untuk situasi darurat seperti sekarang ini.
Baca Juga: Niat Beli Mobil Bekas Dengan Cara Cicil, Intip Dulu Nih Syarat dan Harganya
Danang Purnomo, Owner showroom mobkas Marno Jaya Motor mengatakan.
Mobkas dengan harga Rp 70 juta yang paling dicari masyarakat adalah jenis MPV (Multi Purpose Vehicle).
"Masyarakat itu biasanya cari mobil keluarga atau MPV dibanding sedan atau SUV, kalau yang Rp 70 juta bisa dapat yang tahun 90-an akhir sampai di bawah 2010-an," kata Danang, Selasa (24/3/2020).
Ia menyebut, pilihannya mulai dari Kijang LGX, Suzuki APV sampai Daihatsu Xenia.
"Buat pilihannya ada Suzuki APV tahun 2005 sampai 2006, Kijang LGX lama tahu 1997 sampai 2000, Xenia yang masih 1.000 cc generasi pertama," dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga: Upgrade Mobil Bekas Taksi eks Blue Bird, Tambah Rp 5 Jutaan, Tampang Taksinya Sirna!
"Kalau buat Avanza, kayaknya agak susah cari yang 70 jutaan karena biasanya pasarannya masih 70 juta lebih," tambahnya lagi.
Untuk MPV Rp 70 juta lainnya, berikut pilihannya:
- Suzuki APV X M/T (2005)
- Suzuki APV L M/T (2007)
- Toyota Avanza S A/T (2005)
- Toyota Avanza G M/T (2006)
- Daihatsu Luxio M M/T (2008)
- Daihatsu Taruna OXXY CX M/T (2005)
- Daihatsu Xenia 1.0 Li VVT-i (2010)
- Mitsubishi Grandis 2.4 GLS Mivec A/T (2005)
- Isuzu Panther LV M/T (2001)
- Isuzu Panther LM M/T (2001)
- Chevrolet Spin 1.2 Petrol LS M/T (2014)
- Nissan Grand Livina 1.8 Ultimate A/T (2008)
- Nissan Grand Livina 1.8 XV M/T (2008)
*Harga di atas dirangkum dari kanal Pricelist GridOto.com yang update tiap 2 minggu dan bersumber dari para pedagang mobkas di Jakarta dan sekitarnya.