Otomania.com - Sayang jika ikutan basah, tidak jarang dijumpai pengguna motor tanpa alas seperti saat musim hujan sekarang ini.
Padahal, kebiasaan berkendara seperti itu justru sangat membahayakan diri pengendara mtoor tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Pakar Safety Driving Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) ini.
Bahwa hal tersebut bisa dibilang itu adalah satu tindakan yang tidak bijak.
Baca Juga: Street Manners : Lawan Arah Masih Saja Terjadi, Ini Yang Bikin Aturan Dilanggar Terus
Sebab, niat mau melindungi sepatu agar tidak basah, namun malah membuat masalah baru dengan membahayakan diri sendiri.
"Kalau mengganti sepatu dengan pakai sandal ketika hujan, ini sudah bisa dibilang enggak masuk kategori aman, apalagi enggak pakai apa-apa atau nyeker," kata Jusri kepada GridOto.com, Rabu (11/3/2020).
"Jadi, sebaiknya perilaku seperti itu dihilangkan dari referensi kita saat mengendarai motor," sambung Jusri.
Menurutnya, dalam konteks berkendara motor, harus menggunakan safety gear yang terdiri dari dua kategori, yaitu ideal atau minimum.
"Contohnya sepatu, idealnya ya sepatu kulit, tapi kembali lagi, minimumnya ya pakai sepatu," jelasnya.
Jusri melanjutkan, penggunaan helm Idealnya menggunakan helm full face, minimun bisa gunakan helm half face.
Lalu jaket, idealnya berbahan kulit, minimalnya pakai bahan jeans.
"Terus celana, jangan pakai celana pendek, idealnya pakai celana panjang yang berbahan kulit, tapi minimun berbahan jeans," imbuhnya.
Baca Juga: Street Manners: Jangan Gunakan Lampu Hazard Saat Hujan, Ini Penjelasannya
"Jangan lupa sarung tangan, idealnya berbahan kulit, minimumnya berbahan sintetis dan lainnya," terang Jusri.
Mengapa idealnya bahan kulit, karena menurutnya, bahan kulit bisa menimalisir gesekan yang terjadi ketika bersentuhan dengan aspal.
"Sedangkan safety gear yang minimum tersebut, setidaknya membantu mengurangi risiko cedera ketika bergesekan dengan permukaan aspal," tutupnya.