Street Manners: Bisa Kena Omel dan Membahayakan Pengendara Lain, Perhatikan Hal Ini Sebelum Ganti Headlight

Parwata,Muhammad Rizqi Pradana - Rabu, 12 Februari 2020 | 18:40 WIB

Ilustrasi lampu Daymaker terpasang di Vespa LX, harganya mulai Rp 2 jutaan (Parwata,Muhammad Rizqi Pradana - )

Karena semakin tinggi angkanya, cahaya yang dipancarkan akan semakin biru.

Dan cahaya dari lampu dengan pijar berwarna biru lebih berpotensi untuk menyilaukan mata pengendara lain.

Steven Robertus, Country Aftermarket Manager OSRAM Indonesia mengatakan, itulah alasan mengapa lampu LED standar banyak yang berada di angka 5.000 sampai 6.000 kelvin.

“Warnanya putih tapi tidak menyilaukan untuk pengendara dari arah berlawanan, juga masih bisa menembus hujan dan sebagainya,” kata Steven.

Baca Juga: Momen Baim Wong Temui Sopir Angkot yang Bawa Bayi Sambil Narik, Videonya Bikin Terharu

“Itu juga mengapa produk lampu LED buatan kami mentok di angka 6.000 kelvin,” imbuhnya.

Hal kedua yang bisa membuat lampu depan jadi menyilaukan untuk pengendara lain adalah ketinggian sorot lampu yang tidak sesuai standar.

Dalam keadaan lampu standar hal ini tidak jadi masalah, namun lain cerita kalau sobat sudah menggantinya dengan lampu aftermarket.

“Ketinggian sorot lampu harus diatur ulang, sebaiknya mengacu pada cut-off atau batas atas sorot lampu bawaan pabrik.” lanjut pria pembesut Toyota Fortuner ini.