Namun, rute tersebut tidak direkomendasikan untuk kendaraan muatan karena memiliki medan cukup ekstrem.
Hanik menjelaskan, di titik lokasi kecelakaan, yakni di RT 23 Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, jalan yang harus dilewati adalah jalur penuh tanjakan.
"Saat itu tiba tiba kendaraan tidak kuat menanjak, sehingga truk mundur dan terguling dengan posisi melintang jalan," ungkap Hanik.
Beruntungnya, sopir dan kernet truk selamat. Mereka juga tak mengalami luka.
Kerusakan hanya terjadi pada body truk sebelah kiri. Ini karena posisi kendaraan saat tertuling mengarah ke sisi kiri.
Baca Juga: Truk Tanah Sundul Truk di Depannya, Pedagang Kaki Lima Jadi Korban, Gerobaknya Berantakan
"Kerugiaan materiil dari kecelakaan tunggal ini kami taksir sekitar Rp 1 juta," kata terang dia.
Sebelum ini, beberapa kali kecelakaan di titik tersebut terjadi.
Penyebabnya truk terguling ini sebagian besar karena pengemudi menggunakan aplikasi penunjuk jalan.
"Pengguna jalan, terutama mobil besar bermuatan, yang baru pertama kali melintas sebaiknya melewati rute yang lebih aman. Meski jaraknya relatif lebih jauh," tuturnya.
Ia menyatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk rencana pemasangan tanda jalur bahaya.
Tanda seperti itu sebelumnya sudah dipasang di rute menuju tempat wisata Prigi dari arah Tulungagung.
Di jalur itu, aplikasi penunjuk jalan sering mengarahkan pengguna kendaraan melewati rute yang juga cukup ekstrem.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Truk Terguling di Trenggalek Gegara Ikuti Aplikasi Petunjuk Jalan, Tak Tahunya Medannya Ekstrem,