Akhirnya mobilnya hanyut sekitar 200 meter hingga terhenti oleh tiang listrik.
Meski kondisinya rusak parah, ada beberapa kaca yang pecah dan interior dipenuhi lumpur, Suhardi tetap mau merawat mobil kesayangannya.
"Ini nanti pastinya mau dibawa ke bengkel, karena tetap mau dipakai. Paling nanti mau ke bengkel teman saja biar lebih murah," terang dia.
Dia memaparkan, padahal tahun lalu tidak ada banjir. Tahun ini, menurutnya banjir yang terparah.
"Di rumah saya, di lantai dua air setinggi lutut. Perkiraan mencapai 4 sampai 5 meter, basanya enggak sampai lantai dua," tutupnya.