Kisah Sedih Pasutri Asal Lampung Ditipu Calo Bus, Gendong Balita Sambil Menangis dan Kehabisan Uang

Dimas Pradopo - Rabu, 1 Januari 2020 | 20:10 WIB

Pasangan suami istri (pasutri), Aziz (25) dan Lina (24) asal Lampung yang hendak pergi ke Magelang ditipu calo bus (Dimas Pradopo - )

Otomania.com - Kisah sedih ini dialami pasangan suami istri (pasutri), Aziz (25) dan Lina (24) asal Lampung yang hendak pergi ke Magelang untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarganya.

Bersama anaknya yang masih balita, Satria (2,5), mereka berangkat dari Lampung dengan menaiki bus tujuan Jakarta, sesampainya di Ibukota, kemudian mereka membeli tiket bus jurusan Magelang.

Namun malang, belum sampai di Magelang, mereka diturunkan di wilayah Temanggung, tepatnya di pertigaan Maron.

Tak bisa berbuat banyak karena kehabisan bekal dan biaya, kemudian mereka memutuskan untuk berjalan kaki mencari tempat yang dianggap mereka aman.

Saat sedang duduk di Halte Balun, Desa Caruban, keduanya didatangi oleh petugas Kepolisian dari Polsek Kandangan yang sedang melaksanakan kegiatan patroli malam tahun baru 2020.

Mereka mendapati seorang laki-laki dan perempuan yang menggendong anaknya sedang
duduk di trotoar Halte Balun.

"Saat kami bersama anggota sedang melaksanakan patroli menuju arah Dusun Limbangan
dan Ngelo. Mendapati mereka tengah duduk selonjoran di trotoar Halte seperti orang
kecapean," ungkap Kapolsek Kandangan, Polres Temanggung, IPTU Khondori dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Bukan Hoax! Pool Bluebird Kebanjiran, Puluhan Taksi Terendam Banjir Cuma Terlihat Atapnya

"Dengan kondisi perempuan menangis," katanya saat menghampiri keduanya, di Halte Balun, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Rabu (1/01/2020), Pukul 01.00 WIB.

Khondori melanjutkan, dari pengakuan pasangan suami istri ini, mereka mengaku hendak bersilaturahmi ke tempat keluarganya, di Kalinegoro, Magelang.

Namun, saat naik bus dari Jakarta tujuan Magelang, mereka diturunkan di Maron, Temanggung, keduanya sudah kehabisan bekal.

Kemudian mereka berinisiatif mencari saudaranya yang ada di wilayah Kandangan, dengan berjalan kaki, akan tetapi, mereka lupa alamatnya.