Kisah Begal Sadis Diburu TNI di Era Soeharto, Mobil Pikap Penuh Tentara dan Mayat Dalam Karung

Indra Aditya - Rabu, 11 Desember 2019 | 16:40 WIB

Begal sadis di jalam Soeharto yang menjadi buruan TNI (Indra Aditya - )

Baca Juga: Kawanan Begal Hampir Sukses Dapat Yamaha Jupiter, Kegagalan Dari Tangan Satu Orang

Bathi yang menyadari dirinya sedang berada di tengah tim OPK berusaha bersikap tenang.

Untung saja wajahnya tegangnya tersamar oleh gelapnya malam yang tanpa terang bulan itu.

Sepanjang perjalanan Rembang-Blora di tengah hutan jati yang sepi sejumlah karung diturunkan lalu dihujani tembakan dan karung yang bersimbah darah digelundungkan ke hutan.

Karung-karung berisi para begal itu terus diturunkan pada jarak tertentu lalu ditembak dan kemudian di lempar ke dalam hutan.

Bathi cepat-cepat turun di sebuah warung di pinggir jalan karena mobil pick up pengangkut sayur itu ternyata tidak ke Blora.

Sekadar informasi, saat itu Presiden Soeharto memang menerapkan langkah yang cukup ekstrim untuk menumpas para pelaku kejahatan begal yang marak terjadi.

Tak tanggung-tanggung, Soeharto mengerahkan pasukan ABRI yang kala itu terdiri dari unsur TNI dan Polri.

Baca Juga: Saat Beraksi Gagah Banget, Hadang Mobil, Sikat Ponsel dan Uang, Endingnya Begal Menciut Dijemput Polisi di Rumahnya

Melansir dari Intisari dalam artikel 'Bahkan Ribuan Penjahat Ditangkapnya, Begini Mengerikannya Penumpasan Kejahatan di Zaman Orba, Mayat Begal Dibiarkan di Pinggir Jalan', hal ini berawal saat aparat keamanan sedang dibuat geram oleh maraknya aksi begal di tahun 1980an.

Para begal yang menamakan diri mereka sebagai gabungan anak liar (gali), cukup menganggu roda perekonomian negara kala itu.

Contohnya, kawasan terminal yang sudah dikuasai para gali membuat para penguasaha bus mengalami kerugian, karena banyaknya begal yang membajak bus dan truk di jalanan.

Terinspirasi dari prestasi Polda Metro, Soeharto lalu memerintahkan untuk menerjunkan tim khusus dari ABRI yang terdiri dari TNI dan Polri.

Mereka bertugas untuk melaksanakan operasi penumpasan kejahatan terhadap para begal yang makin marak dan sadis.

Hingga tahun 1982, Polri di bawah pimpinan Kapolri Jenderal Awaloedin Djamin telah melakukan berbagai operasi penumpasan kejahatan.

Misalnya saja Operasi Sikat, Linggis, Operasi Pukat, Operasi Rajawali, Operasi Cerah, dan Operasi Parkit di seluruh wilayah Indonesia serta berhasil menangkap 1.946 begal.