Otomania.com - Johann Zarco langsung terlihat nyaman saat menggunakan motor RC213V versi 2018 yang dikendarainya.
Menjadikan Lucio Cecchinello, bos dari dari LCR Honda mengaku heran karenanya.
Hal tersebut terlihat ketika Johann Zarco masuk finis diurutan ke-13 di MotoGP Australia beberapa waktu lalu.
Dan bertarung di posisi delapan besar saat balap di Malaysia, sebelum akhirnya tertabrak oleh Joan Mir dan dirinya gagal finis.
Zarco mendadak membela LCR Honda setelah dibebastugaskan KTM sejak MotoGP Aragon.
Kebetulan, LCR membutuhkan rider pengganti untuk Takaaki Nakagami, yang harus menjalani operasi bahu usai MotoGP Jepang.
"Kami puas atas kinerjanya. Menakjubkan lihat Zarco langsung merasa nyaman dengan motor kami," kata Cecchinello dilansir dari Speedweek.
"Honda kerap disebut-sebut sebagai motor yang sangat sulit. Tapi Zarco mengaku merasa sangat nyaman mengendarainya," sambung Cecchinello.
Baca Juga: Morbidelli dan Hafizh Syahrin Jadi Satu Tim, Bukan MotoGP, Mereka Bakal Turun di Kelas Ini
Di kubu Honda, Marc Marquez memang diketahui sebagai satu-satunya rider yang bisa menaklukkan motor RC213V.
Cal Crutchlow memang mampu meraih beberapa kemenangan podium, namun juga tak bisa sekonsisten Marquez.
Kini giliran Jorge Lorenzo yang sangat sulit mencocokkan gaya balapnya dengan RC213V.
Crutchlow dan Lorenzo kompak mengatakan Zarco terbantu karena mengendarai RC213V 2018, yang tenaganya lebih kecil dibanding versi 2019 namun lebih lincah di tikungan.
Baca Juga: MotoGP Valencia 2019, Akan Dimanfaatkan Marc Marquez Mencoba Perangkat Baru
Meski begitu, Cecchinello yakin pendapat Crutchlow dan Lorenzo tak terlalu relevan.
"Banyak pembalap yang mengeluh tak dapat feedback yang baik dari motor ini. Nyatanya, Johann justru tak mengeluh," jelas Cecchinello
"Memang benar Zarco mengendarai motor 2018, tapi kami tak bisa berkata apa-apa soal 2019, karena kenyataannya motor itu juga motor pemenang seperti yang tunjukkan Marquez," pungkas Cecchinello.