Otomania.com – Beberapa waktu lalu pasutri yang hendak pergi ke gereja pada Minggu (13/10/2019) lalu, jadi korban penjambretan saat menumpangi bajaj hingga menyebabkan kerugian sekira Rp 25 juta.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur, AKBP Heri Purnomo mengakui banyak ditemukan kasus penjambretan di sepanjang Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur.
"Memang banyak di sana (Jalan Matraman Raya) kami terima laporan kasus penjambretan," kata Heri saat dikonfirmasi, Jumat (17/10/2019).
Namun demikian, hanya segilintir korban saja yang datang melaporkan kasus penjambretan tersebut.
Baca Juga: Gara-gara Jambret, Mahasiswi dan Driver Ojol Tubrukan Sama Aspal
Hal itu menyebabkan pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap jambret yang sering berkeliaran di sekitar wilayah tersebut.
"Kami memang tahu ada banyak kejadian. Tapi kami tidak bisa serta merta melakukan penyidikan. Kenapa? Karena proses tersebut baru bisa dilakukan berdasarkan laporan dari korbannya," ucapnya.
Tak melapornya korban atas kejadian yang menimpanya jadi salah satu faktor sulitnya memberantas tindak kriminalitas penjambretan di Jalan Matraman Raya.
"Jadi kalau jadi korban. Ya sebaiknya dilaporkan dulu ke kantor polisi terdekat," ungkap Heri.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Kendalanya Polisi Kesulitan Bongkar Pengungkapan Kasus Penjambretan,