Otomania.com - Daihatsu Sigra dan Toyota Calya adalah produk yang masuk dalam skema LCGC (Low Cost Green Car).
Sebagai program mobil murah dan ramah lingkungan, tentu mobil LCGC memiliki konsumsi BBM yang lebih irit dan low carbon emission.
Namun ada beberapa pemilk mobil LCGC khususnya 7 seater seperti Toyota Calya maupun Daihatsu Sigra yang mengeluhkan di konsumsi BBM yang tidak sesuai ekpetasi.
Nah ternyata hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sob.
Oli Mesin
Pertama karena penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil LCGC menjadi salah satu faktornya.
"Ya memang ada pemilik Calya dan Sigra konsumsi BBM-nya terasa boros, itu karena oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi LCGC-nya," Kata Fajar Nugroho, Tenikisi senior AutoTeknik, Ciputat Tangerang Selatan.
Baca Juga: Toyota Perkenalkan New Calya di Solo, Dan Yakin Kalahkan Rival Sekelasnya
Ia menyarankan untuk memakai oli full synthetic dengan viksonitas atau SAE 0W-20 seperti yang dianjurkan pabrikan mobil tersebut, untuk merek olinya, baik merek resmi seperti Toyota Motor Oil (TMO), ataupun merek Shell dan sebagainya.
"Kalau Calya lama dan Sigra lama masih boleh pakai 5W-30, tapi itu sudah paling maksimal ya, kalau selain itu performa mesin enggak maksimal salah satunya bikin boros BBM," katanya.
Selain itu, perawatan rutin mengganti oli mesin dan filter oli di setiap 10.000 kilometer juga penting untuk menjaga performa mesin.
Oktan BBM
Research Oktan Number atau RON BBM juga menjadi salah satu faktor mesin LCGC tidak optimal, mesin LCGC akan optimal jika menggunakan BBM beroktan 92 seperti Pertamax, Shell Super, atau Total Performence yang sama-sama beroktan 92.
Selain lebih boros BBM, mobil jadi sering menggelitik akibat residu dari bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi.
Ini juga merupakan saran dari pabrikan mobil LCGC sekaligus peraturan dari menteri perindustrian tentang penggunaan jenis BBM.
Baca Juga: Versi Lawas Dipertahankan, Jok Toyota New Calya Masih Bisa Ditoleransi
Filter Udara
Filter udara berfungsi sebagai penyaring udara yang akan diisap ke ruang bakar melalui air intake, nah Jika Filter udara kotor, udara akan terganggu akibat kotoran, sehingga bisa mengakibatkan tenaga mesin menurun serta efisiensi BBM berkurang.
"Filter udara juga bikin BBM boros, penggantian filter udara setiap 20 ribu sampai 40 ribu kilometer tergantung seperti apa kondisi jalan yang sering dilalui ya," tutup Fajar Nugrogo dari Fajar Autoteknik, Ciputat Tangerang Selatan.