Otomania.com – Pengerjaan jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated hampir rampung, tercatat sudah mencapai 99 persen.
Tinggal menyisahan pengerjaan pengaspalan saja dan pemasangan rambu-rambu jalan.
Untuk pengoperasian juga direncanakan pada akhir Oktober atau paling lambat awal Oktober 2019.
Akan tetapi hingga kini, Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan tarif.
Namun, Direktur Utama Jasa Marga, Desi Ariyani, mengusulkan untuk tarif agar tidak terlalu jauh berbed dengan Tol Jakarta-Cikampek Eksisting.
"Tarif ya belum masih di bahas. Tapi kami usulkan agar jangan terlalu mahal atau minimal engga jauh berbeda dengan tarif Tol Japek yang dibawah," ujar Desi, Senin (30/9/2019).
Baca Juga: Jalan Tol Gak Luput dari Kamera Tilang Elektronik, Ini 10 Lokasinya
Desi menyebut pihaknya khawatir jika tarif Tol Japek Elevated terlalu mahal akan membuat kendaraan enggan menggunakan dan tetap memilih di bawah.
"Yang saya khawatir tujuan Japek bawah lancar menjadi tidak terealisasi. Karena (masyarakat) akan memilih yang murah saja.
Kami mengusulkan di-blanded jadi betul-betul jarak jauh naik di atas jarak dekat jangan naik," jelas dia.
Selain pakai pertimbangan itu, penggunaan Tol Elevated itu bisa digunakan metode jarak.
Artinya, kendaraan yang jarak jauh bisa langsung diarahkan naik ke atas Tol Layang.
"Jadi yang ke Bandung dan ke Jawa tidak usah mikirin tarif ya. Tapi yang dipikirin yang mau lancar ya naik," ucap dia.
"Kalau yang bawah gimana mau naik dia kelewatan misalnya Bekasi Barat, Cibitung. Jadi bukan dipisah karena tarif tapi dipisah karena jarak mau kemana dituju.
Baca Juga: Jokowi Anggarkan Rp 375 Triliun Untuk Tambah 2.500 Km Jalan Tol, Ruas Mana Saja?
Semua metode itu sudah didiskusikan dan masih berjalan," kata Desi lagi.
Ia menilai pembangunan Tol Elevated ini berfungsi untuk menambahkan kapasitas eksisting., sehingga kepadatan yang kerap terjadi akan teratasi.
"Sebenernya membangun ini kan menambahkan kapasitas eksisting. Agar arus lalu lintas di tol itu bisa lebih lancar," paparnya.
Desi menambahkan secara kekuatan Tol Elevated itu di desain untuk semua golongan.
Akan tetapi, dikarenakan banyak truk yang over dimensi dan over load sehingga Jasa Marga mengusulkan hanya untuk bisa dilalui kendaraan golongan satu.
"Tol Layang ini didesain semua golongan kendaraan terpenuhi. Tapi non golongan satu saat ini kan kita tau banyak masalah akibat Odol, jalannya pelan dan pecah ban.
Jadi kami mengusulkan sekarang ini golongan satu saja. Karena tadinya yang kita harapkan lancar jarak jauh menjadi terhambat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tol Layang Japek Nyaris Rampung, Jasa Marga Usulkan Tarif Tak Jauh Beda dengan Tol Cikampek,