Otomania.com – Memang kerap terjadi bila sedang terjadi aksi unjuk rasa di Komplek Parlemen Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (30/9/2019), memicu kemacetan serta lumpuhnya angkutan umum.
Kondisi tersebut pun memicu aksi tembak tarif oknum pengemudi Gojek.
Hal tersebut dialami oleh Nila (39) warga Pamulang, Tangerang Selatan. Karyawati swasta itu mengaku kesulitan untuk mendapatkan ojek online usai dirinya turun di Stasiun Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin (30/9/2019) petang.
Berulang kali dirinya mengajukan permintaan lewat aplikasi Gojek, tidak ada satu pun pengemudi ojek online yang menerima panggilannya.
Namun, beberapa saat kemudian, seorang pengemudi Gojek menghampirinya dan menawarkan diri untuk mengantarnya.
Baca Juga: Bikin Merinding! Driver Ojol Dapat Order dari Menara Saidah, Gedung Kosong
Nila yang semula bersemangat dan menaruh hati kepada pengemudi Gojek justru mengaku kecewa.
Sebab, pria tersebut menawarkan dirinya untuk mengantarnya tetapi tidak menggunakan aplikasi.
"Karena nggak dapat-dapat lewat aplikasi, saya jalan ke bawah stasiun (MRT Lebak Bulus), ada yang samperin saya, terus tanya mau ke mana.
Saya bilang mau ke Pamulang, saya tanya mau nggak? kata dia mau aja, tapi nggak pakai aplikasi, saya tanya berapa? kata dia Rp 90.000," ungkapnya dihubungi pada Senin (30/9/2019).
Terkejut mendengar pernyataan sang pengemudi Gojek, ibu dua orang anak itu memeriksa aplikasi Gojek dalam ponselnya.