Masih Ingat Kecelakaan di Tol Cipuralang, Simak Nih Cerita Petugas Derek Saat melakukan Evakuasi

Parwata - Jumat, 20 September 2019 | 16:15 WIB

Mobil terbakar dari kecelakaan beruntun di tol Cipularang KM 91 (Parwata - )

Otomania.com - Kecelakaan karambol di Km 91 jalan Tol Cipularang tentu saja, masih teringat.

Kecelakaan tersebut terjadi pada pada hari Senin siang (2/9/2019) yang merenggut korban jiwa .

Subhana (43) seorang sopir truk pengangkut pasir, waktu itu mengisahkan detik-detik sebelum terjadinya tabrakan beruntun.

Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di KM 91+200 Tol Cipularang, Purwakarta, pada Senin (2/9/2019).

Baca Juga: Dari Tiga kasus Kecelakaan Tol Cipularang, Polres Purwakarta Kasih Saran Ini

Subhana adalah teman Dedi (50), sopir truk yang terguling kemudian terjadi kecelakaan maut yang melibatkan 21 mobil dan menewaskan 8 orang.

Kali ini, mendapatkan kisah dari sudut pandang yang berbeda.

Dahlan, seorang petugas derek evakuasi Jasa Marga Purbaleunyi menceritakan betapa ngerinya saat sedang menyelamatkan korban kecelakaan maut ini.

Saat kejadian, beberapa dari korban ada yang meninggal sampai terbakar di dalam mobil.

Baca Juga: Video Detik-detik Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Lebih Cocok Disebut Tabrakan Bowling

Dahlan menjelaskan kalau Kebakaran terjadi karena gesekan antarmobil dan terkena bensin.

"Begitu dihantam dump truck, bensin moncor, terjadilah gesekan. Yang mobil-mobil pribadi terjepit penumpangnya tidak bisa keluar pas mobil kebakar," ujar Dahlan beberapa waktu yang lalu, dikutip dari GridOto.com

Evakuasi bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut ternyata memakan waktu selama 12 jam.

"Evakuasi sampai jam 12, malam baru beres, yang terakhir itu Fortuner dievakuasi dan penumpangnya selamat," tuturnya.

Baca Juga: Ini Syarat Bagi Korban Kecelakaan di Tol Cipularang, Untuk Bisa Klaim Asuransi ke Jasa Raharja

Saat ingin menyelamatkan korban yang terjepit di dalam mobil, Dahlan menceritakan kata-kata terakhir dari korban yang terbakar.

"Pas evakuasi korban yang kejepit, tangannya masih bergerak yang mobil kebakar, masih sempat minta minum sebagai kata-kata terakhirnya, meninggal di tempat saat sedang dievakuasi," jelasnya.

Dahlan juga mengaku suka tidak konsentrasi saat mengevakuasi korban karena banyaknya orang yang melihat kejadian naas tersebut.

"Petugas juga kalau lihat begitu pasti juga tidak konsen karena berbaur dengan warga dan orang proyek," tuturnya.

"Itu ngerinya pas nolongin orang yang kejepit yang di mobil kecil," sambungnya.

Dahlan mengungkapkan kalau kecelakaan ini adalah yang paling parah selama 2 tahun terakhir.