Untuk menunjang injector yang flow ratenya lebih besar, pada motor injeksi, ECU harus disesuaikan.
"Bisa pakai ECU yang racing, atau paling murah dan simpelnya pakai Piggyback," tambahnya lagi.
Dan untuk bagian head silinder juga enggak luput dari beberapa penyesuaian.
"Noken As diubah, untuk mengatur lift (bukaan klep) dan durasi bukanya klep," urai Coq.
Baca Juga: Mantab Trabasan, Bore Up dan Stroke Up Mesin Honda CRF150 Jadi 240 Cc
"Belum nanti di sektor pembuangan (klep out) dan knalpot juga harus diganti dengan yang racing," tambahnya.
Jika dihitung-hitung pengeluaran bisa lebih dari Rp 1 juta.
Meski peningkatan tenaga paling besar, pemasangan paket bore up harus juga diikuti penyesuaian pada bagian lainnya.
Knalpot Racing
Lantas bagaimana dengan upgrade perfoma dengan mengganti knalpot racing?
"Untuk peningkatan tenaganya mungkin enggak sebesar bore up," kata Coq.
"Paling tenaga hanya terdongkrak sebesar 1 sampai 2 dk ya," tambahnya Coq lagi.
Namun soal biaya, upgrade performa pakai knalpot racing relatif terjangkau.
"Kalau untuk motor bebek, matic atau sport 150 cc peningkatan 1 sampai 2 dk itu lumayan terasa loh," jelas dia lagi.
"Untuk biaya Rp 1 juta, masih dapet knalpot racing plus ada sisanya," pungkasnya
Knalpot racing untuk motor sport atau matic 150 cc dibanderol enggak sampai harga Rp 1 jutaan.
"Untuk knalpot standar racing Kawahara misalnya K2R buat Yamaha NMAX itu Rp 450 ribu," terang Coki.
"Sedangkan yang berbahan Stainless Steel, Mavic itu Rp 950 ribu," pungkas Coq.
Nah, tinggal dipilih mau cara bore up atau ganti knalpot racing saja?