Misalnya, power windownya tidak bisa digunakan, audio yang menyala tiba-tiba, dan lainnya yang membuat tidak nyaman.
"Waktu itu pernah ada indikator yang warna merah kuning itu nyala semuanya. Ya berarti tidak boleh dipakai," ungkap Heru.
Menurutnya, kejadian mogok pernah dialami saat kunjungan ke daerah, sehingga diputuskan menggunkan kendaraan lain yang tidak sesuai standar mobil kepresidenan.
"Kami kalau bekerja tidak sesuai standar ya bagaimana," cetus Heru.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, kebutuhan mobil kepresidenan yang baru sangat diperlukan, mengingat beberapa kali mengalami gangguan.
"Saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini," ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Baca Juga: BMW Siapkan Mobil Kepresidenan di Periode Kedua Jokowi, Anti Peluru
Pratikno sempat mendiskusikan pengadaan baru mobil kepresidenan bersama Presiden Joko Widodo.
Dari diskusi itu, Pratikno mendapatkan jawaban Presiden Jokowi tidak ingin adanya pengadaan mobil kepresidenan yang baru.
"Kalau tanya Pak Presiden, selalu bilang enggak usah, ngapain, enggak apa-apa," ungkapnya.
Pratikno menambahkan, sebenarnya pengadaan mobil kepresidenan tersebut hanya di tingkat menteri, tanpa harus persetujuan Presiden.
Namun, Pratikno belum memutuskan apakah perlu pengadaan mobil kepresidenan tersebut atau tidak.
"Jadi saya melihat ada urgensi luar biasa. Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok, kok."
"Di Banjarnegara pernah mogok, di Kalimantan pernah, di Jawa Timur Ponorogo kalau enggak salah. Jadi sudah ada urgensi. Cuma kalau tanya Presiden, enggak usah," papar Pratikno.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sering Mogok, Mobil Dinas Jokowi Bakal Diganti,