Pria Ini Menjadi Kunci Kesuksesan Valentino Rossi, Belum Tergantikan

Indra Aditya - Rabu, 21 Agustus 2019 | 20:40 WIB

Jeremy Burgess (kiri) dan Valentino Rossi saat MotoGP musim 2013 (Indra Aditya - )

Otomania.com - Pembalap Valentino Rossi merasakan kesuksesan dalam kariernya di MotoGP, tidak bisa lepas dari campur tangan kepala mekanik atau crew chief.

Ialah Jeremy Burgess yang telah bersama Valentino Rossi semenjak debutnya dalam MotoGP musim 2001 di mana saat itu masih GP 500.

Awalnya, Jeremy Burgess merupakan kepala mekanik dari Mick Doohan.

Duet Mick Doohan dan Jeremy Burgess yang keduanya berasal dari Australia, memang terbilang kompak dan ahli di bidangnya.

Baca Juga: Lagi Sayang-sayangnya, Valentino Rossi Malah Tinggalkan Honda Demi Yamaha, Ini Alasannya

Setelah Mick Doohan pensiun, Jeremy Burgess pun juga ingin pensiun. Namun hal itu tidak disetujui oleh Honda.

Pasalnya, Valentino Rossi meminta kepada Honda agar Jeremy Burgess menyetujuinya.

Alhasil, pria kelahiran 16 April 1953 itu pun menyetujuinya dan ingin menemani Valentino Rossi beberapa tahun ke depan.

Hasil luar biasa, dalam debutnya di GP 500, Rossi langsung menyandang titel Rookie of the Year dan menempati posisi runner up.

Di tahun 2002 dan 2003 pun menjadi juara dunia setelah hijrah ke Repsol Honda Team.

Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan, Rossi Gunakan Simbol Matahari Dan Bulan di Helmnya

Namun di MotoGP 2003, The Doctor mulai 'gerah'. Ia ingin pindah tim karena ide-ide dan keputusannya selalu terbentur oleh opini tim riset dari Honda.

Diam-diam, Rossi pun mulai menjalin kontak dengan Yamaha dan makin kuat untuk pindah tim.

Menjelang akhir musim, pembalap asal Italia itu mengajak Burgess untuk ikut dengannya ke Yamaha.

"Namun dia (Burgess) menolak pada awalnya. Dia sangat loyal pada Honda dan memang hanya ingin menemaniku beberapa tahun saja," ungkap Rossi dalam buku autobiografinya 'What If I Never Tried'.

Baca Juga: Valentino Rossi Masih Balapan, Ini Line-up Sementara Pembalap MotoGP 2020

"Saya mengerti karena dia juga ingin pensiun, saya menghormati keputusannya dan tidak memaksa. Meski akhirnya saya harus mencari tim mekanik baru," sambungnya.