Otomania.com - Untuk menghasilkan loncatan bunga api, koil mobil menghasilkan tegangan listrik yang selanjutnya diteruskan ke busi.
Banyak anggapan bahwa koil yang rusak akan mempengaruhi umur busi itu sendiri.
Kerusakan koil umumnya pada plastik atau karet di ujung koil.
Karena di sini posisi konektor antara busi dengan koil.
Karet atau plastik yang sudah getas akan mengganggu arus listrik yang dihasilkan koil.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander Lebih Lincah Bermanuver, Coba Pakai Koil Over ISC
"Karet atau plastik koil yang getas akan mengganggu tegangan yang masuk. Kalau didiamkan maka akan ada arus listik yang bocor. Ini bisa menyebabkan busi rusak bila didiamkan lama," sebut Diko Oktaviano selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia.
Busi akan sulit untuk memercikan api dari elektroda inti.
Pada mobil modern sekarang yang menggunakan satu koil untuk satu busi memang di desain tahan lama atau nggak mudah rusak.
Namun, untuk menghindari kerusakan koil terutama dibagian plastik atau karet koilnya ada baiknya saat bongkar pasang koil atau busi lakukan dengan hati-hati.
Perlakuan yang salah juga akan membuat plastik koil atau karet menjadi rusak.
Baca Juga: Harga Murah Koil Palsu Memang Menggoda, Tapi Bisa Bikin ECU Rusak
Saat pemasangan pun pastikan konektor kepala busi di koil sudah kencang terpasang.
"Biasanya saat pemasangan harus sedikit ditekan sampai mentok," tambahnya.
Bila tidak terpasang akan membuat konektor tidak rapat sehingga listrik yang diberikan koil tidak maksimal.
Dan saat perawatan berkala ada baiknya lakukan juga pengecekan pada karet dan plastik koil.
Bila dirasa sudah ada tanda-tanda getas ada baiknya ganti baru.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Benar Enggak Sih, Koil Mobil yang Rusak Bikin Busi Cepat Mati?