Inden Tidak Bisa Dihindari, Peminat Suzuki Jimny Baru, Bakal Menunggu Lama

Parwata - Selasa, 23 Juli 2019 | 20:00 WIB

Suzuki Jimny Terbaru (Parwata - )

Otomania.com - Mobil Suzuki Jimny generasi keempat secara resmi akhirnya dijual di Indonesia.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan tidak akan membatasi angka pemesanan unit Suzuki Jimny genarasi keempat di Indonesia.

Namun demikian, dengan tingginya minat masyarakat pada mobil SUV 4x4 legendaris Suzuki ini.

Bisa jadi membuat para penggemarnya harus menunggu lama kehadiran mobil tersebut.

Baca Juga: Pilihan Aksesori Suzuki Jimny, Cuma Bisa Dibeli di GIIAS 2019 Lho!

Head of 4W Brand Development & Marketing Research SIS, Harold Donnel menyebutkan.

Keran inden tidak bisa dihindari, mengingat Jimy terbaru diimpor secara utuh dari negara asalnya yakni Jepang.

Bahkan, untuk waktu tunggunya bisa mencapai lebih dari satu tahun lamanya, untuk beberapa wilayah di Tanah Air.

"Balik lagi ke dealer masing-masing, ada beberapa dealer yang inden-nya lebih dari satu tahun, terutama yang berada di wilayah non-Jabodetabek," kata pria yang akrab disapa Harold ini, Selasa (23/7/2019), dikutip dari GridOto.com.

Baca Juga: Setelah Butuh Waktu Penantian Lama, Akhirnya Suzuki Jimny Pun Meluncur

"Bandung itu hampir satu tahun, Surabaya kurang lebih segitu. Karena kan kuota-nya kami bagikan secara proposional masing-masing dealer," imbuh Harold Donnel saat berada di ICE BSD, Tangerang.

Lebih lanjut, Harold Donnel menambahkan, baru lima hari dipajang di GIIAS 2019 saja angka pemesanan Jimny baru sudah menghabiskan kuota pengirimannya selama satu bulan.

Atau bisa diartikan sudah lebih dari 50 angka pemesanan yang diterima merek asal Jepang itu, untuk SUV petualang dengan berpenggerak roda 4x4 tersebut.

"Sebenarnya kami anggap SPK Jimny ini sebagai bonusan, tapi sampai dengan tadi malam kuota satu bulan sudah lewat, bahasa kami seperti itu," papar Harold Donnel lagi.

"Kan sudah kami beri tahu sebelumnya kalau kuota Jimny per-bulan itu kan 40 sampai 50 unit. Untuk angka final-nya nanti akan kami kabari selanjutnya," tutup Harold Donnel.