Dua Model Ini Jadi Tulang Punggung Mazda, Bagaimana Dengan Mazda3?

Parwata - Sabtu, 13 Juli 2019 | 18:05 WIB

Mazda CX-5 (Parwata - )

Otomania.com - Sejak mendapatkan penyegaran di awal tahun 2018 lalu, daya pikat Mazda CX-5 masih kuat.

Demikian juga Mazda2, hatchback andalan PT Eurokars Motor Indonesia (EMI).

Presiden Direktur EMI, Roy Arman Arfandi mengungkapkan, saat berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (8/7/2019)

Keduanya masih menjadi kontributor penjualan terbesar Mazda, sepanjang awal tahun 2019 ini.

Baca Juga: Selain All New Mazda3, 2019 ini, Mazda Akan Luncurkan Lagi Mobil Baru

"Backbone kami masih CX-5 dengan Mazda2. Kalau CX-5 itu 36 persen sementara Mazda2 antara 20 sampai 30 persen, selebihnya model lain," papar pria yang akrab disapa Roy, dikutip dari GridOto.com.

Dan berdasar data Wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Sepanjang bulan Januari hingga Mei 2019 Mazda CX-5 berhasil mengumpulkan angka penjualan sebesar 807 unit.

Sementara untuk Mazda2 berhasil terdistribusikan unitnya sebanyak 707 di periode yang sama.

Baca Juga: Mazda3 Meluncur, Tapi Indonesia Belum Bisa Nikmati Mesin Revolusioner

Lebih lanjut Roy mengungkapkan, bahwa EMI sampai saat ini belum ada rencana untuk memproduksi secara lokal mobil Mazda.

Mengingat seluruh model yang dipasarkan di Indonesia saat ini, masih diimpor secara utuh dari negara lain seperti Jepang, Thailand dan Malaysia.

"Kami masih melihat pasar, kalau volume pasar banyak kami tentunya juga ingin produksi di sini," jelas Roy lagi.

"Kalau sekarang Mazda Indonesia masih impor dari Jepang, Thailand dan Malaysia," sambung Roy.

Baca Juga: Terlahir Sebagai Compact SUV, Akomodasi Hyundai Kona Lebih Baik dari Mazda CX-3?

Selain itu, Roy juga optimis model yang baru saja mereka perkenalkan dan akan diluncurkan di GIIAS 2019 nanti.

Model terbaru tersebut yakni All New Mazda3, juga akan sukses seperti dua saudaranya tersebut.

"Harapan saya semoga All New Mazda3 peminatnya banyak, dan ini akan jadi backbone ketiga," tutup Roy Arman Arfandi.