Otomania.com - Banyak yang bilang, pemakaian oli yang lebih encer mitosnya mampu membuat kendaraan lebih irit.
Sebaliknya, penggunaan oli yang lebih kental bikin motor makin boros. Benarkah?
Ucok, Kepala Bengkel Honda Tunas Dwipa Marta di daerah Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, mengatakan kalau oli motor yang encer biasanya mudah meresap ke celah-celah mesin.
Pelumasan jadi merata, lalu berakibat pada akselerasi yang baik.
Itulah kenapa produk Honda dikenal irit, terutama skutiknya. Rata-rata pakai tingkat kekentalan SAE 10W-30.
“Tapi belum tentu juga bila viscosity-nya nggak stabil. Di speknya 10W-30, namun saat panas jadi 40,” jawab Maikel Husein, selaku BTL Brand and Communacations Project Manager Shell Lubricant PT Shell Indonesia.
(BACA JUGA: Patokan Waktu dan Kondisi Ganti Oli Mesin)
Pengujian tingkat kekentalan oli pun dicoba pada Yamaha GT 125. Menurut anjuran pabrikan Yamaha, motor ini disarankan menggunakan oli dengan kekentalan atau SAE 10W-40.
Pertama dicoba dengan oli SAE 10W-30 khusus buat matic.
Dalam kondisi menggunakan oli bawaan pabrik, konsumsi BBM motor ini mampu mencapai 41,13 kpl.
Hasil tersebut didapatkan pakai metode full to full menggunakan bahan bakar premium dan diajak jalan sejauh 134,5 km.
(BACA JUGA: Beli Mobil Bekas di Sini, Bebas Mikir Soal Oli)
Yamaha GT 125 setelah berjalan sejauh itu menghabiskan 3,27 liter.
Dengan kecepatan maksimum dipatok tak lebih dari 65 km/jam.
Kemudian oli dikeluarkan, lalu diganti dengan yang lebih encer.
Hasilnya dengan metode tes yang sama, setelah dibawa jalan sejauh 96,2 km, didapat konsumsi BBM 48,10 km/liter (menghabiskan 2 liter Premium).
Terbukti motor jadi lebih irit 6,97 km/liter jika menggunakan oli yang lebih encer.
Namun sayangnya mesin jadi terasa agak kasar.