Namun begitu, PT Jasa Marga akan tetap mengatur arus agar tidak terjadi kekacauan pada titik pertemuan kendaraan dari arah barat dan timur.
Pasalnya akan ada puluhan ribu kendaraan dalam satu waktu bersamaan. "Perkiraan jumlah kendaraan sebanyak 150.000 di Cikarang Utama, di Cikampek sudah 75.000 atau 80.000 kendaraan paling banyak," ungkapnya.
Kemudian Palimanan Kanci lebih banyak lagi yang keluar terutama di Ciperna. Lanjut Palimanan Kanci, Kanci Pejagan, berakhir di Brebes Barat. "Di sini akan tetap diatur sedemikian rupa sehingga tidak padat," ungkapnya.
Salah satu peraturan yang diterapkan agar tidak terjadi kepadatan pada titik Brebes Barat adalah dengan mengatur jalur khusus untuk kendaraan besar dan kecil mulai dari ruas tol Cikarang Utama.
Untuk kendaraan besar, pengendara harus melalui jalur A (arah ke Timur Jawa).
Sedangkan untuk pengendara dengan kendaraan kecil dapat melalui kedua jalur baik jalur A dan jalur B (arah ke Jakarta).
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran Tarif Tol Dawuan-Karawang Naik Hingga 10 Kali Lipat
"Kami sudah membahas bersama dengan Kapolres dan pengelola Pejagan Pemalang Toll Road, dan bahkan sudah dilakukan simulasi," bilang Desi.
Jadi diharapkan tidak akan terjadi kekacauan karena penumpukan di sana, dengan catatan mulai dari Cikarang Utama kendaraan besar harus di jalur A saja, tidak boleh ambil jalur B.
"Sementara kendaraan kecil boleh di jalur A dan B," jelas Desi.
Selain itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bahwa untuk arus mudik lebaran tahun ini ke arah Jawa Tengah akan banyak di dominasi oleh pemudik yang menuju ke arah Semarang, Kartasura, dan Tegal.
"Hasil survei kemarin di Jateng itu paling banyak keluar ke arah Semarang, yang kedua ke Kartasura, dan ketiga Tegal. Itu paling banyak," ujar Budi Setiyadi.