Otomania.com - Hari raya Idul Fitri pastinya sangat ditunggu-tunggu, hampir sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan mudik untuk berkumpul bersama sanak keluarga di kampung halaman.
Terlebih saat perjalanan pulang kampung tersebut menggunakan unit mobil baru, sudah barang tentu menjadikan impian bagi sebagian besar orang.
Makanya menjadi tidak heran, bagi Agen Pemegang Merek (APM) optimis dalam melakukan penjualan produknya.
Terlebih permintaan kendaraan penumpang akan naik secara drastis selama momen tersebut.
Baca Juga : Jatah Pertama Di Dunia, Daihatsu Akan Pamerkan Mobil Konsep Hybrid
Namun disaat masuk awal bulan puasa ini akan menimbulkan sebuah pertanyaan.
Mengenai kapan waktu tepat untuk membeli mobil supaya bisa digunakan sebagai sarana mudik ke kampung halaman.
Menjawab pertanyaan itu, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, coba memberikan penjelasan.
Yaitu skema waktu pengiriman mobil dari mulai pembelian hingga bisa digunakan oleh konsumen.
"Kalau yang membeli cash itu lebih gampang apalagi yang ready stok. Cuma untuk dapat STNK-nya harus tunggu lagi kan, itu kurang lebih sekitar satu minggu," kata wanita yang akrab disapa Amel ini, Kamis (9/5/2019), dikutip dari GridOto.com.
"Sedangkan kalau yang kredit itu agak sedikit lama, biasanya proses untuk pembayaran dan leasing approval itu kira-kira paling tidak membutuhkan waktu satu minggu (agar mobil dikirimkan)," imbuhnya saat berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Baca Juga : Berikut Alasannya, Kenapa Inden Daihatsu Terios Baru Menunggu Lama
Hal serupa juga diungkapkan oleh Hendrayadi Lastiyoso, selaku Marketing and CR Division Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Hendrayadi menambahkan, bahwa minggu awal puasa menjadi momen yang pas untuk pembelian unit mobil baru.
Agar jika ada rencana mudik agar bisa digunakan saat Lebaran nanti.
"Mestinya mereka yang membeli untuk kebutuhan Lebaran, harusnya sih di minggu-minggu ini (awal Mei), supaya mereka bisa mengejar untuk mendapatkan STNK-nya," tambah Hendrayadi.
"Jadi kalau bisa sih dua minggu sebelumnya, kalau mepet-mepet Lebaran kan nanti Samsatnya juga libur Lebaran," tutupnya.