Otomania.com - Segala sesuatu yang meuncul pada balapan MotoGP Argentina yang digelar pada Senin dini hari (1/4) memang menarik untuk disimak.
Tak cuma persoalan penalti Cal Crutchlow karena dianggap lakukan jump start.
Cerita soal Andrea Dovizioso yang disalip Valentino Rossi pada lap terakhir hingga bendera finish berkibar pun menjadi sorotan.
Usai Marc Marquez yang melengang sendirian di depan, praktis kamera hanya menyorot duel Valentino Rossi dengan Andrea Dovizioso.
Baca Juga : Ada Apa Ini? Jelang MotoGP Argentina Dovizioso Bongkar Kelemahan Ducati
Hasil akhir, Valentino Rossi sukses berada di posisi ke-2 pada MotoGP Argentina.
Sementara itu, Marc Marquez yang tampil gemilang menjadi juara 1.
Andrea Dovizioso sendiri harus puas finish ke-3 di belakang Rossi.
Disalip di tikungan terakhir membuat Dovi kaget dan kesulitan menyusul Rossi kembali.
Baca Juga : Lanjutan Kasus Ducati, Aprilia Ngotot, Tapi Dovizioso Tetap Menang
Awalnya Rossi sempat kesulitan menyalip Dovi, sampai akhirnya di tikungan 7, Dovi pun pasrah merelakan posisinya diambil Rossi.
Dikutip dari Motorsport.com, Dovi mengaku takut terjatuh bila dia memaksakan diri dan nekat untuk kembali memberikan perlawanan pada Rossi.
"Saat dia (Rossi) menyusul, saya benar-benat takut untuk terjatuh karena di bagian lintasan itu gripnya nol.
Saya tidak ingin melakukan hal gila yang bisa mengorbankan 16 poin pada lap terakhir, itu bukan ide yang bagus," ujar Dovi.
Baca Juga : Dijamin Anti Capek, Andrea Dovizioso Keliling Sirkuit Pakai Sepeda Ducati
Bukan itu saja, Dovi mengakui kalau penampilannya di Argentina enggak maksimal karena kesalahan dalam memilih ban yang digunakan.
Karena itulah dirinya mengaku enggak bisa menciptakan jarak dari Rossi untuk mengejar Marquez yang melaju sendirian di depan.
Dovi sendiri jujur mengaku bahwa gaya balapnya sudah banyak terbaca oleh Rossi yang membuat The Doctor tinggal menunggu waktu untuk menciptakan peluang dan bisa menyalip tanpa ada peralawanan.
"Saya tidak bisa menciptakan jarak dengan Rossi karena masalah ban, karena itu saya tidak bisa cepat dari yang semula saya inginkan di 10 lap terakhir.